Berita Sleman Hari Ini

Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Sleman Berencana Aktifkan Lagi Selter di Unisa dan UII 

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, penyebaran Covid-19 varian Omicron

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, penyebaran Covid-19 varian Omicron ditengarai lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Meskipun tingkat fatalitasnya dinilai lebih rendah. Untuk itu, berdasarkan rapat dengan pemerintah pusat, pihaknya mengaku telah diminta mengaktifkan kembali Selter Isolasi terpusat ( Isoter ).  

Baca juga: Omicron Merebak di DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X Mengaku Kesulitan Atur Mobilitas Warga

Saat ini, Kabupaten Sleman mengoperasikan dua Selter isolasi. Yakni di Rusunawa Gemawang dan Asrama Haji. Dua selter tersebut digunakan untuk menampung pasien Covid-19 bergejala ringan.

Jika dua Selter tersebut tidak mencukupi, rencananya akan kembali mengaktifkan selter Isolasi di Universitas 'Aisyiyah (Unisa) dan Universitas Islam Indonesia (UII). Saat ini pengaktifan dua selter sedang dalam persiapan. 

"Harapan kami, (selter) jangan sampai digunakan ya. Tapi kalau memang diperlukan, ini sudah ada persiapan-persiapan, di bawah koordinasi Dinas Kesehatan maupun BPBD Sleman untuk mengaktivasi isoter-isoter di wilayah Sleman," kata dia, Kamis (10/2/2022)

Shavitri menyampaikan, berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan, pasien covid-19 yang tidak bergejala, bisa menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

Asalkan, rumah tersebut memenuhi syarat untuk Isolasi. Sementara, gedung Isoter disiapkan untuk pasien bergejala ringan. Kemudian, jika pasien bergejala berat maka masuk di rumah sakit. 

Saat ini, kata dia, pasien covid-19 di Kabupaten Sleman lebih banyak isolasi mandiri di bawah pantauan dari Puskemas.

Menurutnya, petugas Puskemas sangat aktif bergerak di wilayah masing-masing. Bila menemukan pasien positif dilakukan tracing sekaligus memantau orang-orang yang sedang isoman.

"Puskesmas kan aktif memantau orang yang sedang isoman. Apakah sudah punya obat belum. Gejalanya berat atau tidak. Begitu berat maka harus dibawa ke RS atau Isoter, dan harus dilakukan tracing di lingkungan," kata dia. 

Baca juga: Puluhan Pengendara Roda Dua di Klaten Kena Tilang Polisi Setiap Harinya

Sementara itu, Kepala Bidang Humas UII, Ratna Permata Sari membenarkan bahwa rusunawa UII rencananya akan diaktifkan kembali menjadi selter isolasi bagi pasien Covid-19.

Mengenai kapan diaktifkan lagi, menurut dia, saat ini masih dalam tahap persiapan dan koordinasi dengan sejumlah pihak. 

"Untuk jumlah bed sesuai dengan sebelumnya, 69 bed. Dan, saat ini sedang dalam proses koordinasi dengan beberapa pihak terkait," kata dia. 

Senada, diungkapkan Ketua Satgas Covid-19 Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Fitria Siswi Utami.

Menurutnya, selter di Unisa dimungkinkan akan menggunakan kembali gedung rusunawa yang sebelumnya untuk selter Isolasi. Berkapasitas 78 bed. Namun demikian, finalisasinya nanti malam baru akan dirapatkan. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved