Kecelakaan Bus di Imogiri

Berita DIY : Laka Bus Pariwisata di Imogiri Bantul, 13 Orang Meninggal Dunia

Sebuah bus pariwisata terlibat insiden kecelakaan tunggal di Jalan Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Kapanewon Imogiri , Bantul pada Minggu (6/2/2022).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Bus pariwisata terlibat kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda, Almurfi Syofyan, Yuwantoro Winduajie, Azka Ramadhan

TRIBUNJOGJA.COM – Sebuah bus pariwisata terlibat insiden kecelakaan tunggal di Jalan Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Kapanewon Imogiri , Bantul pada Minggu (6/2/2022).

Kecelakaan bus terjadi Minggu siang sekitar pukul 13.30 WIB.

Bus pariwisata membawa rombongan karyawan pabrik konveksi rumahan yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menurut informasi yang dihimpun Tribunjogja.com di lapangan, rombongan karyawan berwisata dengan menumpangi 2 unit bus dan 3 mobil.

Bus yang mengalami kecelakaan adalah bus pariwisata yang berada di nomor 2.

Baca juga: Daftar Lengkap Korban Kecelakaan Bus di Imogiri

Menurut keterangan saksi yang juga rombongan wisatawan, mereka dalam perjalanan dari Puncak Becici untuk menuju Pantai Parangtritis.

Bus berisikan penumpang dan kru dengan jumlah total 47.

Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan 13 orang meninggal dunia dan sisanya mengalami cedera berat dan ringan.

Kapolres Bantul AKBP Ihsan melaporkan, ada 13 orang meninggal dalam insiden ini, sementara 34 orang dirawat di tiga Rumah Sakit, yakni yakni RSUD Panembahan Senopati, RS Nur Hidayah, dan RS PKU Muhammadiyah Bantul.

Ia merinci, petugas menemukan empat penumpang yang tewas di tempat saat tiba di lokasi kejadian.

Sedangkan 9 sisanya termasuk sang sopir meninggal saat menuju rumah sakit.

"Saat ini ada 14 orang yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati, 12 orang di RS PKU Muhammadiyah, dan 8 orang di RS Nur Hidayah," terangnya.

Mayoritas korban menderita cedera di kepala, namun yang mengalami cedera ringan sudah diperbolehkan pulang.

Dari daftar penumpang, ditemukan juga tiga balita dalam bus tersebut.

Baca juga: Posisi Duduk Kenek Bus Pariwisata yang Alami Kecelakaan Maut di Imogiri Bantul, 3 Balita Selamat

Kronologi Kejadian

Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, kecelakaan tersebut bermula ketika bus kesulitan menanjak di kawasan Bukit Bego.

Agar bisa melintasi tanjakan itu, sebagian penumpang diminta turun untuk mengurangi beban kendaraan.

Setelahnya, bus yang mengangkut 47 penumpang itu pun berhasil melewati tanjakan meski secara perlahan.

Namun nahas saat melaju di turunan, bus oleng dan kehilangan kendali.

Bus kemudian menabrak tebing saat hendak menghindari kendaraan yang ada di depannya dan terjadilah kecelakaan tersebut.

Dari penuturan saksi yang berada di dalam bus, sebelum kejadian supir tampak panik karena tak bisa mengendalikan kendaraannya.

"Menaiki Bukit Bego kendaraan tidak kuat sehingga sebagian penumpang turun agar kendaraan bisa menaiki tanjakan. Pada saat turunan teraebut kendaeaan melaju turun dan tiba-tiba oleng," katanya dalam konfrensi pers di Polres Bantul , Minggu (6/2/2022).

Hingga saat ini kepolisian masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab utama kecelakaan tersebut.

Dari hasil penyelidikan awal, Ihsan menyebut adanya indikasi rem blong.

Baca juga: Detik-detik Bus Tabrak Tebing Bukit di Imogiri Bantul, Saksi: Bus Sempat Tak Kuat Menanjak

Proses Evakuasi Bangkai Bus Makan Waktu 3 Jam

Tingkat kerusakan bus yang sangat parah, membuat tim evakuasi yang dikerahkan sejak sore hari, mengalami kesulitan saat mengangkut bangkai kendaraan. 

Sebagai informasi proses evakuasi mulai berlangsung dari pukul 18.00 WIB.

Kemudian, bangkai kendaraan baru bisa terangkut sepenuhnya sekira pukul 21.41 WIB. 

Beberapa bagian bus pun terpaksa dipangkas di lokasi kejadian, untuk mempermudah proses evakuasi.

Dua alat berat sekaligus diturunkan di area kecelakaan

Di samping kerusakan yang yang teramat berat, petugas evakuasi juga mendapati permasalahan pelik di bagian pengereman bus, yang rusak akibat benturan. 

"Remnya ngancing, harus diperbaiki dulu, biar bisa dievakuasi, makanya perlu waktu," ungkap Aan, salah seorang personel tim evakuasi. 

Butuh waktu sekitar empat jam, sampai akhirnya bus sanggup dievakuasi secara penuh.

Selanjutnya bangkai kendaraan bakal diidentifikasi aparat kepolisian untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut ini. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved