Kecelakaan Bus di Imogiri

13 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Diberangkatkan ke Sukoharjo Minggu Malam

Iring-iringan mobil ambulans milik pemerintah, PMI dan komunitas relawan berangkat pada pukul 23.15 WIB ke Sukoharjo.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Santo Ari
Iringan mobil ambulans yang akan mengantar jenazah korban kecelakaan bus di Imogiri, Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memberangkatkan 13 jenazah korban kecelakaan bus di Imogiri pada Minggu (6/2/2022) malam.

Iring-iringan mobil ambulans milik pemerintah, PMI dan komunitas relawan berangkat pada pukul 23.15 WIB ke Sukoharjo.

Adapun pemberangkatan jenazah dipusatkan di RS Panembahan Senopati (RSPS) Kabupaten Bantul,

"Malam ini ke-13 korban kecelakaan yang berasal dari Sukoharjo telah kita berangkatkan dari RSPS dan pasien yang masih dirawat baik di RS Panembahan Senopati (RSPS) di PKU akan terus kita berikan perawatan yang terbaik, mudah-mudahan segera lekas sembuh," ujar Bupati Bantul seusai pemberangkatan jenazah di RSPS.

Bupati menjelaskan bahwa sampai saat ini masih ada 18 pasien luka berat yang masih dilakukan perawatan.

Di mana 11 di antaranya dirawat di PKU Muhammadiyah dan tujuh pasien dirawat di RSPS.  
 
"Kita akan terus memberikan perawatan sampai sembuh dan akan kita pulangkan setelah oleh dokter diizinkan pulang ke Sukoharjo," imbuhnya.

Adapun seluruh pembiayaan akan ditutup oleh Jasa Raharja, dan pemerintah Kabupaten Bantul terus mendukung beberapa kebutuhan yang tidak bisa dicover oleh asuransi Jasa Raharja.

Bupati menyatakan bahwa musibah ini telah membuat duka yang mendalam bagi semua orang, dan ia berharap tidak akan lagi terjadi musibah serupa di Kabupaten Bantul.

"Maka semua harus meningkatkan kehati-hatian ketika di jalan. Dan Kabupaten Bantul terus ingatkan kepada siapa saja untuk berhati-hati dan memiliki kesiapan yang memadai dalam berlalu lintas," tuturnya.  

Pihaknya pun akan mengevaluasi, dan dengan mempertimbangkan kontur jalan Pemkab Bantul juga akan memberikan peringatan kepada yang melintas di area tempat kecelakaan ini untuk lebih berhati-hati dan menyiapkan kendaraanya sebaik mungkin, utamanya bus-bus besar yang bermuatan banyak.

"Kendaraan harus dalam kondisi yang bagus utamanya rem. Jangan sampai rem lemah, karena ada beberapa tanjakan di sana. Pengelola wisata dan agen perjalanan harus memastikan kendaraan yang digunakan untuk berkunjung di wilayah hutan pinus di Dlingo maupun Imogiri harus menggunakan kendaraan yang benar-benar bagus, semua mesin berfungsi dengan baik, utamanya rem," urainya.

Termasuk bagi para sopir, Bupati mengimbau agar dapat menggunakan gigi kecil ketika melakukan penurunan.

"Karena penurunan cukup panjang, kalau hanya mengandalkan rem saja tentu tidak memadai, maka dengan menggunakan gigi kecil bisa membantu pengereman laju kendaraan," tandasnya. (*)  

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved