Kecelakaan Bus di Imogiri

Cerita Jukir Bukit Bego, Lemas Lihat Korban dan Terkena Pecahan Lampu Bus

Pria berusia 65 tahun ini masih merinding saat mengingat kejadian kecelakaan maut di hari Minggu (6/2/2022) sore itu.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Miftahul Huda
Sebuah bus pariwisata rusak parah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jerit tangis penumpang bus pariwisata GA Trans masih terngiang di telinga Bejo Praptodiharjo.

Pria berusia 65 tahun ini masih merinding saat mengingat kejadian kecelakaan maut di hari Minggu (6/2/2022) sore itu.

Kala itu, Bejo yang bekerja sebagai tukang parkir di wisata Bukit Bego tengah berada di bawah pohon kayu putih.

Tiba-tiba saja, suara cukup keras terdengar di dekatnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sopir Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Bantul Meninggal Dunia

Sebuah batu dan pecahan lampu pun terlempar mengenai kaki kanannya.

“Ini (kaki) agak memar sedikit terkena pecahan lampu dan batu. Jarak saya dengan bus kecelakaan cukup dekat,” ujar Bejo kepada Tribunjogja.com .

Bejo sempat melihat korban berjatuhan dan bersimbah darah.

Namun, tangannya tak kuasa untuk menolong korban.

“Saya lihat korbannya sudah tidak kuat, tidak tega. Suara tangisan dan jeritan terdengar keras. Banyak warga yang kemudian datang menolong,” ujar warga Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri ini.

Bejo sempat memutuskan untuk kembali pulang dan mandi untuk menyegarkan diri.

Lantas dia pergi lagi ke lokasi kejadian.

Baca juga: Saksi Mata Laka Maut Bus Pariwisata Jalan Imogiri : Saya Melihat Dua Orang Terpental ke Jalan

“Saat itu saya tidak kuat melihat korban, makanya pulang dulu, mandi. Baru naik lagi,” ujarnya.

Bejo mengatakan, kala itu warga, polisi dan relawan sudah mulai mengevakuasi para korban.

Sebelum bus pariwisata nahas itu, sebelumnya juga ada kendaraan yang nyaris kecelakaan .

“Sebelumnya juga ada yang nyaris kecelakaan, tetapi akhirnya selamat,” jelasnya.

Dia menambahkan, kondisi tanjakan dan turunan tajam di kawasan tersebut memang cukup berbahaya bagi kendaraan yang memang tidak sehat mesinnya.

Terlebih, sopir tidak menguasai medan.

“Sudah beberapa kali kecelakaan di kawasan ini,” ulasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved