Waktu Relokasi PKL Malioboro Sisa 3 Hari, Satpol PP DIY: Gerobak yang Ditinggal Bakal Diangkut Paksa

Beberapa dari para PKL masih meninggalkan gerobaknya di jalur pedestrian maupun di lorong pertokoan Malioboro.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
MG 1/Muhammad Irfan Habibi
Para PKL tampak mengemasi barang dagangan di kawasan Malioboro, Kamis (3/2/2022) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sisa waktu proses relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro tinggal tiga hari lagi.

Namun beberapa gerobak PKL masih terlihat di beberapa bagian pedestrian Malioboro.

Gerobak-gerobak itu berada di lorong pertokoan dan pedestrian Malioboro.

Apabila sampai tanggal 7 Februari 2022 nanti tidak dibereskan, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menertibkan secara paksa gerobak tersebut.

"Pemindahan itu kan kami kasih kesempatan sampai tanggal 7 Februari. Nanti tanggal 8 tidak boleh ada gerobak di pedestrian. Kalau masih ada kami bawa barangnya," kata Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Begini Suasana Lengang di Malioboro Yogyakarta Pascarelokasi PKL

Baca juga: Antisipasi Munculnya Pedagang Liar, Bekas Lapak PKL Malioboro Dipagari

Noviar menjelaskan, proses relokasi PKL yang sudah berjalan beberapa hari ini cukup kondusif.

Meski demikian, beberapa dari para PKL masih meninggalkan gerobaknya di jalur pedestrian maupun di lorong pertokoan Malioboro.

"Cukup kondusif kok. Sebenarnya gerobak yang disana pun masih dalam proses pindah," jelasnya.

Dia mengatakan, masih ada sekitar 30 gerobak yang belum dipindah oleh pemiliknya.

Satpol PP DIY berharap para PKL Malioboro dapat menyelesaikan proses pindahannya sampai dengan tanggal 7 bulan ini.

Pagar di Malioboro yang digantungi kertas bertuliskan kalimat peringatan, Kamis (3/2/2022) pagi.
Pagar di Malioboro yang digantungi kertas bertuliskan kalimat peringatan, Kamis (3/2/2022) pagi. (MG 1/Muhammad Irfan Habibi)

Ketua Paguyuban Pelmani PKL Malioboro, Slamet Santoso, mengatakan dirinya sudah diberi tahu anggota Satpol PP terkait ketentuan proses relokasi para PKL.

"Memang batasnya tanggal 7. Kami sudah diberi pemahaman,  makanya dari kelompok sudah masuk ke Teras Malioboro 1 semua," katanya.

Slamet mengetahui masih ada beberapa gerobak yang ditinggal pemiliknya di pedestrian Malioboro.

Dia memastikan gerobak tersebut bukanlah milik salah satu anggotanya.

"Bukan. Itu bukan milik kami, ya. Anggota kami berjalan kondusif," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved