Pengalaman PKL Berjualan di Teras Malioboro: Buka Hari Pertama Langsung Banjir

Lantai pada bangunan yang baru diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buowono X itu pun sempat tergenang air. 

IST
Ada sekitar 2.000 PKL Malioboro yang akan direlokasi menempati dua tempat baru Teras Malioboro I (eks bioskop Indra) dan Teras Malioboro II (eks Dinas Pariwisata DIY). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang baru direlokasi ke Teras Malioboro 1 atau bekas gedung Bioskop Indra mengeluhkan melubernya air hujan ke tempat mereka berjualan.

Seperti diketahui, hujan deras disertai angin kencang menerjang DIY pada Kamis (3/1/2022) lalu. 

Lantai pada bangunan yang baru diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buowono X itu pun sempat tergenang air. 

Salah seorang penjual oleh-oleh di Teras Malioboro 1, Rubianti (51) menjelaskan, meski berada di dalam gedung, hujan deras membuat dagangannya basah.  

Kendati demikian, Rubianti mengaku tak mengalami kerugian. Sebab, dirinya langsung mengamankan barang dagangannya saat hujan deras melanda. Selain itu  dagangannya juga masih berada dalam kemasan.

"Dari atas ini masuk semua. Dagangan semua basah. Kalau kerugian nggak ada cuma basah aja. Bakpia Alhamdulillah langsung tak masukin jadi gak basah" terang Rubianti saat ditemui, Jumat (4/1/2022).

Menurutnya, air masuk dari ventilasi yang berada di atap bangunan.

Air terus mengalir cukup deras sehingga membuat lantai bangunan tergenang.

Bahkan air mengalir hingga lantai satu.

Menurutnya, banjir terjadi tidak teralu lama. Sebab, petugas kebersihan langsung melakukan penanganan.

"Angin kencang jadi hujan langsung bres, langsung muter, semua basah semua, batik, bakpia, semua basah dan di lantai air semua. Menggenang air itu," katanya.

Menurutnya, Teras Malioboro 1 telah memiliki fasilitas yang lengkap dan bangunannya terkesan mewah. Hal tersebut menurutnya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Di hari pertama berjualan dirinya mengaku langsung mendapat pembeli. Namun sorenya, hujan deras mengguyur dan menyebabkan banjir.

"Alhmdulillah sudah (ada pembeli) tertarik ke sini. Omzet belum normal karena ini baru coba-coba buka hari pertama kemarin ternyata langsung hujan," bebernya. 

Rubianti pun meminta pemerintah daerah setempat untuk segera menangani masalah tersebut. Dia berharap agar kejadian serupa tak terulang karena dapat merugikan pedagang.
 
"Harapannya semoga ini dikondisikan sama pemerintah kan direlokasi semua pedagang ikut relokasi seneng dan punya gedung semewah ini tapi ini kenapa hujan baru pertama kali pakai (berjualan) kok hujan air masuk semua," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved