Begini Suasana Lengang di Malioboro Yogyakarta Pascarelokasi PKL
Hari itu, Malioboro Yogyakarta pun benar-benar terlihat jauh berbeda ketimbang sebelumnya. Para pengunjung tampak menikmati suasan lengang.
Buyung Guji, PKL di Teras Malioboro 1, mengaku baru saja memindahkan dagangan dan mulai berdagang pada Jumat (4/2/2022).
Ia merasa tidak begitu yakin akan ramai pembeli ketika berjualan di Teras Malioboro 1.
"Biasanya, saya berjualan di pinggir jalan, yang banyak orang lewat dan beli," ucapnya.
Lain hal, Abdi Nurwanto, PKL di Teras Malioboro 2, menggantung harapan Teras Malioboro 2 bakal ramai didatangi pembeli.
"Semoga bisa lebih ramai daripada ketika berjualan di pedestrian Malioboro," katanya.

Baca juga: Teras Malioboro 1 Tergenang Air Hujan, Pemda DIY : 4 Tahun Pembangunan Baru Terjadi Kali Ini
Sisa waktu proses relokasi PKL Malioboro cuma tiga hari.
Apabila sampai Senin (7/2/2022) nanti barang dagangan di Malioboro tidak dibereskan, personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menertibkan secara paksa.
"Selasa (8/2/2022), tidak boleh ada gerobak di pedestrian Malioboro. Kalau masih ada, akan kami bawa," kata Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad, Jumat (4/2/2022).
Ia menjelaskan, sejauh ini, proses relokasi PKL berjalan cukup kondusif.
Noviar menyebut, masih ada sekitar 30 gerobak yang belum dipindah oleh para pemilik dari pedestrian Malioboro.
Ketua Paguyuban Pelmani PKL Malioboro, Slamet Santoso, merespons soal masih ada beberapa gerobak yang ditinggal oleh pemilik.
Ia memastikan bahwa gerobak tersebut bukanlah milik anggota Paguyuban Pelmani PKL Malioboro.
"Anggota kami mengikuti prosedur. Sudah berjalan kondusif," pungkasnya. (MG 1/Muhammad Irfan Habibi, Tribun Jogja/Miftahul Huda)