Binda DIY Salurkan 700 Vaksin Dosis Kedua untuk Anak di Purwobinangun Pakem
Binda DIY berkomitmen untuk segera menuntaskan vaksinasi Covid-19 bagi anak, baik dosis pertama maupun dosis kedua.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DI Yogyakarta terus mendorong percepatan vaksinasi dan penegakkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, terutama setelah menyebarnya varian Omicron.
Satu di antaranya ialah vaksinasi dosis kedua yang ditujukan untuk 700 anak berusia 6 hingga 11 tahun di wilayah Kalurahan Purwobinangun, diselenggarakan di SD Giriharjo, Purwobinangun, Pakem, Kamis (3/2/2022).
Sebanyak 700 anak yang mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis kedua ini berasal dari SD Tawangharjo , TK ABA Watuadeg, SD Giriharjo, TK ABA Candi, SDIT Ibnu Abbas, TK Ibnu Abbas, SD N Srowolan, SD IT Darul Hikmah, TK Kuncup Mekar 1, SD Muhammadiyah Ngepring, KB Aisyah Nurul Hikmah, TK Indriasana Cepet, TK Kuncup Mekar 2, SD Sanjaya dan siswa SD Lainnya di sekitar SD Tawangharjo Purwobinangun Pakem.
Wakil Koordinator Vaksinasi Binda DIY, Bayu Pradita mengatakan Binda DIY berkomitmen untuk segera menuntaskan vaksinasi Covid-19 bagi anak, baik dosis pertama maupun dosis kedua.
"Cakupan vaksinasi anak dosis pertama di wilayah Sleman hingga akhir Januari 2022 lalu, mencapai 88 persen. Secara umum, cakupan vaksinasi Covid-19 di Sleman sudah berada di atas 90 persen," terang Bayu Pradita.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa yang perlu menjadi catatan ialah vaksin Covid-19 tak membuat seseorang kebal 100 persen dari virus corona. Orang yang sudah divaksin masih mungkin tertular Covid-19. Vaksin Covid-19 akan membuat tubuh seseorang lebih cepat mengidentifikasi masuknya virus. Tubuh yang sudah divaksin juga menjadi lebih responsif melawan virus.
Dengan demikian, penyakit yang diderita oleh orang yang sudah divaksin akan menjadi lebih ringan, tanpa gejala (OTG), atau asimtomatik.
"Vaksin ini membuat daya tahan tubuh kita lebih baik, sehingga kalau kita terpapar yang harusnya sakit berat menjadi sakit ringan, yang harusnya sakit ringan menjadi sakit tanpa gejala," ujar Bayu.
Oleh karenanya, Bayu meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, terutama memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Apalagi, Pemerintah Kabupaten Sleman pada Rabu (2/2) kemarin membuat kebijakan yakni menurunkan kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) dari 100 persen menjadi 50 persen. Kebijakan tersebut dilakukan setelah jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah itu terus meningkat. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)