Berita DIY
Berita DIY : Dilema Pedagang Minyak Goreng : Harga Tinggi, Stok Langka, Syarat Distributor Rumit
Jika stok minyak goreng semakin sulit, pedagang tidak punya pilihan selain menutup lapaknya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Harga minyak goreng curah juga masih tinggi.
Bahkan harga minyak per jerikennya naik.
Jika sebelumnya sempat Rp300.000, kini harga minyak goreng per jerikennya menjadi Rp310.000.
Dengan masih tingginya harga minyak goreng , ia masih bertahan dengan Rp17.500 per liternya.
"Harganya masih Rp17.500. Itu saja sudah diturunkan, harusnya seliternya Rp18.000, udah turun Rp500," ujarnya.
Jika stok minyak goreng semakin sulit, ia tidak punya pilihan selain menutup lapaknya.
"Kalau seperti ini terus ya tutup. Lha apa yang mau dijual. Ini tinggal stok kemarin saja,"imbuhnya.
Baca juga: Pedagang di Pasar Beringharjo Kesulitan Stok Minyak Goreng Curah
Distributor Terapkan Syarat Rumit
Pedagang di Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan sulitnya membeli persediaan minyak goreng kemasan dari distributor.
Selain adanya pembatasan, mereka pun harus mengikuti sejumlah syarat rumit.
Sutarman, pedagang Pasar Argosari Wonosari, menyebut bahwa sampai ada distributor yang mewajibkan surat pernyataan jika ingin mengambil minyak goreng kemasan.
"Saya harus mengisi surat pernyataan disertai materai Rp 10 ribu dan fotokopi KTP," tuturnya ditemui pada Kamis (03/02/2022).
Kalaupun syarat tersebut terpenuhi, Sutarman hanya bisa mengambil 1 dus minyak goreng kemasan yang berisi sekitar 10 sampai 12 kantong.
Adapula yang harus membeli barang lain dulu baru bisa mendapatkan 1 dus minyak goreng .
Ia menilai praktik tersebut justru merugikannya.