Berita DIY
Berita DIY : Dilema Pedagang Minyak Goreng : Harga Tinggi, Stok Langka, Syarat Distributor Rumit
Jika stok minyak goreng semakin sulit, pedagang tidak punya pilihan selain menutup lapaknya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Pedagang Keluhkan Harga Tinggi dan Stok yang Menipis
Sutarman, seorang pedagang kelontong di Pasar Argosari juga mengeluhkan harga di tingkat distributor yang masih tinggi, bahkan pembelian dari sana pun juga dibatasi.
Akibat pembatasan itu, ia pun hanya bisa mendapatkan sekitar 1 dus minyak goreng kemasan dari distributor setiap 2 hari sekali.
Harga jual ke konsumen pun tetap mengikuti kebijakan pemerintah.
"Tetap saya jual jadi Rp 14 ribu per liter, kalau tidak nanti saya malah kena masalah," ujar Sutarman
Tak hanya minyak goreng kemasan, harga minyak goreng curah yang tinggi juga menyulitkan pedagang di pasar tradisional.
Pedagang minyak goreng Pasar Beringharjo , Surati (60) mengatakan harga minyak goreng curah belum turun.
Bahkan saat ini stok minyak curah kosong.
"Harga masih Rp17.000, sekarang malah susah. Ini cuma menghabiskan stok saja. Sudah nggak ada lagi stoknya (minyak curah)," katanya, Kamis (03/02/2022).
Ia menyebut stok minyak goreng curah susah sulit sejak beberapa hari lalu.
Pembeli yang datang untuk membeli pun lambat laun berkurang.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ponirah (53).
Ia juga kesulitan mencari stok minyak goreng curah.
Bahkan ia mendapat kabar bahwa pemasok minyak goreng tidak buka lagi.
"Sudah sekitar tiga hari ini susah cari stok. Malah katanya pemasoknya tutup ini. Nggak tahu ini kenapa," katanya.