Laksanakan Imbauan Gubernur, Pemkab Bantul akan Evaluasi Pelaksanaan PTM  

Dengan kondisi ini pemerintah Kabupaten Bantul akan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai dengan imbauan Gubernur DIY

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo saat diwawancarai Rabu (12/1/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus Covid-19 mengalami peningkatan di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Bantul.

Dengan kondisi ini pemerintah Kabupaten Bantul akan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai dengan imbauan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
 
Wakil Bupati sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Joko Purnomo mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terkait pembelajaran tatap muka yang saat ini sudah berjalan 100 persen.

Adapun Gubernur meminta sekolah di DIY untuk mengurangi kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) dari 100 menjadi 50 persen.

"Kalau Ngarso Dalem sudah perintah agar PTM dievaluasi seiring dengan peningkatan kasus harian positif Covid-19 maka kami akan melakukan evaluasi PTM di Bantul," jelasnya Senin (31/1/2022).

Menurutnya, apa yang dipesankan oleh Gubernur DIY berasal dari pertimbangan yang matang, yakni dengan tujuan agar para siswa tidak terpapar Covid-19.

Joko pun menyatakan bahwa keselamtan dan kesehatan siswa adalah yang paling utama.
 
Kasus positif COVID-19 di Bantul mengalami lonjakan cukup tajam dan hingga Minggu (30/1/2022) mencapai 61 kasus aktif Covid-19.

Baca juga: Disdikpora Kulon Progo Wajibkan Selama Pelaksanaan PTM Setiap Kelas Maksimal Diisi 20 Anak

Baca juga: Antisipasi Gelombang 3 COVID-19, Pemkab Gunungkidul Pastikan Ketersediaan Obat dan Bed Perawatan

Jumlah tersebut termasuk ada probable varian Omicron di dalamnya.  

Namun demikian, Joko menyatakan bahwa sejauh ini belum ada kasus siswa sekolah yang terpapar Covid-19, sehingga belum ada sekolah yang menghentikan kegiatan PTM.
 
"Sejauh belum ada laporan sekolah ditutup sementara akibat adanya siswa yang terpapar Covid-19,"ungkapnya.

Sebelumnya Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan, jika dalam satu sekolah terjadi penularan atau klaster, maka PTM di sekolah tersebut akan dihentikan.

"Kita nanti akan melakukan kajian. Biasanya begini, setiap kali ada klaster baru di sekolah maka sekolah yang terjadi klaster baru yang akan kita tutup. Yang tidak terjadi klaster baru ya tidak ditutup, jalan terus," ucapnya akhir pekan lalu.

Pihaknya pun akan meningkatkan testing dan tracing untuk melacak penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul. Tak hanya di sekolah saja, jika ada penularan Covid-19 di suatu tempat, maka aktivitas di sana akan dihentikan. (Tribunjogja)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved