Tol Yogyakarta Bawen

Batu Pertama Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Dimulai dari Wilayah Ini

peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Tol Yogyakarta-Bawen di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
pu.go.id
Maret 2022 dijadwalkan menjadi bulan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Tol Yogyakarta-Bawen 

Tribunjogja.com Yogyakarta - Ruas jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki panjang 75,8 kilometer. 

Dengan ruas jalan khusus di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta saja sepanjang 8,8 kilometer yang berada di tiga kapanewon yaitu Mlati, Seyegan dan Tempel.

Lima Simpang Susun dan 1 Jungtion Tol Bawen Yogyakarta
Lima Simpang Susun dan 1 Jungtion Tol Bawen Yogyakarta (KemenPUPR)

Sedangkan untuk total anggaran yang dibutuhkan terkait dengan pembebasan lahan proyek Tol Yogyakarta-Bawen ini adalah 1.098 bidang dengan luasan 36,39 hektare.

Dengan estimasi total uang ganti rugi sebesar Rp905.3 Miliar.

Maret 2022 dijadwalkan menjadi bulan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Tol Yogyakarta-Bawen .

Lokasinya sesuai rencana di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman .

"Rencananya di bulan Maret, kemarin di bulan Februari cuma mungkin nanti di Februari antara pertengahan sampai akhir. Hanya saja nanti kita fokusnya di bulan Maret," Kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Kemen PUPR Wijayanto, Minggu (30/1/2022).

Dia menyampaikan, sebelum pelaksanaan groundbreaking terlebih dahulu tim pelaksana akan melalukan land clearing atau pembersihan lahan. 

Rencananya pembersihan lahan itu akan dimulai pada Februari nanti.

"Land clearing Februari. (Groundbreaking) mulai dari Tirtoadi," ujarnya. 

Wijayanto menuturkan sebelum proses land clearing dan groundbreaking dilakukan, pihaknya masih akan berfokus pada penyelesaian pencairan uang ganti ganti rugi bagi warga terdampak. 

Saat ini progresnya sudah berjalan cukup lancar hingga 86 persen.

Jumlah itu khusus untuk ruas tol Jogja-Bawen seksi 1.

Pihaknya menyebut hanya tinggal menyelesaikan Tanah Kas Desa (TKD) dan wakaf.

 

"Sudah 86 persen (ganti rugi ke warga terdampak). Kalau untuk warga sudah, tinggal yang TKD sama wakaf yang belum," jelasnya. 

 

Lanjut Wijayanto, proses penggantian tanah kas desa sendiri direncanakan baru akan dimulai pada pekan depan. 

 

Dengan terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak-pihak di Provinsi DIY.

 

"Nanti untuk minggu depan, kita akan koordinasi dengan teman-teman Provinsi DIY dulu kaitannya itu kan tanah di Jogja beda dengan di daerah lain. Kalau di sini kan ada Sultan Grond (SG). Ini nanti koordinasi seperti apa, pelaksanaan seperti apa," lanjutnya.

Targetnya selesai tahun 2023 akhir untuk ruas jalan tol yang berada di wilayah Yogyakarta.

Tol Yogyakarta-Solo

Pengerjaan proyek jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah memasuki konstruksi fisik.

Proyek strategis nasional pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar)
Proyek strategis nasional pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) (IST)

General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Tilawatil Amin mengatakan jalan tol Yogyakarta-Solo terbagi ke dalam 3 seksi.

Seksi 1 yakni, Kartasura-Purwomartani (Sleman) sepanjang 42,3 kilometer.

Seksi 2 Purwomartani-Gamping (Sleman) sepanjang 23,4 kilometer dan,

Seksi 3 Gamping-Purworejo (Jawa Tengah) sepanjang 30,7 kilometer.

"progres perkembangan pembangunan fisik tol seksi 1 sudah 20 persen," ucapnya.

Pembangunan pada seksi 1 lanjut dia, rata-rata sudah dilakukan pembangunan boks-boks jalan dan under pass.

"Sebagian ada juga urukan tanah dan ini merata di beberapa wilayah. Untuk seksi satu target kita 2023 sudah peresmian ya," ucapnya.

Selain itu, informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, Jalan Tol Yogyakarta-Solo di wilayah Kabupaten Klaten bakal bersimpangan dengan sekitar 20 jalan kabupaten.

Jalan-jalan kabupaten itu tersebar mulai dari Kecamatan Delanggu di sisi paling timur hingga Kecamatan Prambanan di sisi paling barat wilayah Kabupaten Klaten.

Untuk memastikan pembangunan persimpangan jalan kabupaten dengan jalan Tol Yogyakarta-Solo di Klaten, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat sedang menunggu kajian daerah rawan gempa dari Kementerian PUPR.

Pasalnya, kajian ini penting untuk diketahui karena beberapa wilayah Klaten berada pada sesar opak yang merupakan patahan atau jalur gempa aktif yang berada di wilayah Yogyakarta dan daerah sekitarnya. (Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved