Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 28 Januari 2022: Keluarkan Guguran Lava Pijar 4 Kali Jarak 1 Km ke Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimal 1 km ke barat daya, Jumat (28/1/2022).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
VIsual Gunung Merapi 26 Januari 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimal 1 km ke barat daya, Jumat (28/1/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPKTG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 17-22 °C, kelembaban udara 73-96 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.

Baca juga: Angka Stunting Kota Yogyakarta 11,3 Persen, Pemkot Optimalkan Program 8.000 Hari Pertama Kehidupan

Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Gempa guguran terjadi sebanyak 31 kali dengan amplitudo 3-22 mm berdurasi 28-122 detik.

Hembusan terjadi satu kali dengan amplitudo 2 mm berdurasi 20 detik.

“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III atau siaga,” ujarmya

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong.

Cakupan potensi guguran lava sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca juga: Mobil Mewah Dirusak Massa di Bantul, Pengendara Sempat Menabrak Motor dan Diteriaki Maling

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved