Berita Klaten Hari Ini
Minyak Jelantah di Klaten Bisa Ditukar dengan Emas, Ini Syaratnya!
minyak goreng bekas atau yang juga dikenal dengan minyak jelantah sering kali dibuang oleh ibu-ibu rumah tangga ke saluran pembuangan jika sudah tak
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
Domisili komunitas ini berada di Dukuh Krajan, Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah.
"Kalau harga di pasaran minyak jelantah ini Rp 6 ribu per liternya. Kalau 10 liter berarti Rp 60 ribu, nah kita beli dengan emas 0,025 gram atau setara Rp 40 ribu karena sisa uang Rp 20 ribu itu digunakan untuk sedekah," lanjut Danang.
Untuk saat ini, lanjut dia, sudah ada 5 warga yang tertarik untuk menukar minyak jelantah dengan Emas dan sembako.
Jumlahnya beragam mulai dari 18 liter hingga jumlah lainnya.
"Tapi yang 5 orang ini belum kita eksekusi karena kita kelilingnya saat hari minggu. Sebab kalau hari biasa anggota kita ada yang kerja, kuliah dan sekolah," urainya.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Klaten Masih di Kisaran Rp 19-20 Ribu
Minyak jelantah yang didapat itu, lanjut Danang akan diolah kembali oleh pihaknya menjadi barang-barang bernilai ekonomis seperti lilin, sabun pel atau biodiesel.
"Kita produksi tidak menentu karena minyak jelantah selama pandemi agak susah didapat. Semoga dengan tawaran menukar minyak dengan emas ini banyak yang tertarik," ucapnya.
Sebelum pandemi, lanjut Danang, pihaknya juga sudah memulai mengumpulkan minyak jelantah tersebut.
Dulu dalam satu bulan, dirinya bisa mengumpulkan 100 liter minyak jelantah.
Namun saat itu belum ditukar dengan emas, masih berupa sembako atau pulsa.
"Tukar dengan emas ya baru-baru ini. Tujuan pertama agar lingkungan bersih dan limbah bisa kita olah lagi jadi sesuatu yang bernilai," tandasnya. (Mur)