Baku Hantam Bule vs Polisi dan Petugas Keamanan di Bandara Ngurah Rai Bali, Begini Kronologinya
Perkelahian antara Bule yang diketahui berasal dari Yordania dengan polisi dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai viral di media sosial
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Aksi baku hantam alias perkelahian antara seorang Bule melawan polisi dan petugas keamanan terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Perkelahian antara Bule yang diketahui berasal dari Yordania dengan polisi dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut akhirnya viral di media sosial.
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi, buka suara dan menjelaskan kronologi terkait insiden tersebut.
Ia mengatakan kasus viralnya video perkelahian antara Bule dengan polisi dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah berakhir damai melalui mediasi.
Keributan antara warga negara asing (WNA) asal Yordania dengan petugas keamanan itu sempat terekam kamera seorang warga di lokasi yang kemudian tersebar di media sosial kemudian viral.
Video berdurasi 25 detik itu pun menuai beragam komentar warganet.
Syamsi menjelaskan, bahwa kejadian itu benar terjadi pada Selasa 25 Januari 2022 di Gate 5 keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung mengamankan terduga pelaku M dan memanggil saksi serta korban 3 orang untuk memberikan keterangan di Polsek Kawasan Bandara.
Dalam pemanggilan dan pemeriksaan antara terduga pelaku dan korban itu, pihak polisi melakukan upaya mediasi, dan terjadi kesepakatan damai antara pihak pelaku dan korban pada hari itu juga dan juga dituangkan dalam surat pernyataan.
Dikatakan Syamsi, M meminta maaf kepada pada korban dan mengakui kesalahannya.
Ia mengaku emosi sesaat karena ketinggalan pesawat terbang tidak bisa pulang ke Jakarta, apalagi juga harus segera ke Yordania setelahnya karena ibunya sedang sakit keras.
"Telah dilakukan mediasi antara 3 orang korban dan pelaku, 3 korbannya tidak akan mempermasalahkan kejadian pemukulan dan tidak akan melanjutkan ke jalur hukum. M juga sudah mengakui bersalah dan meminta maaf kepada 3 korban atas perbuatan pemukulan yang dilakukannya," kata Kombes Pol Syamsi saat dikonfirmasi Tribun Bali.
"Pemukulan itu dilakukan karena emosi sesaat, pelaku panik tidak bisa berangkat ke Jakarta karena ditinggal oleh pesawat Lion air padahal rencananya setelah terbang dari Bali ke Jakarta, pelaku berangkat ke Jordania untuk melihat dan menengok ibunya yang sakit keras," sambung Syamsi.
Syamsi menjelaskan, aksi baku hantam itu terjadi hanya karena buntut kesalahpahaman dan emosi yang mengakibatkan tiga orang menjadi korban pemukulan oleh pelaku M (26) asal Yordania yang tinggal di Jakarta itu.
Dua orang petugas Avsec Lion Air inisial ATI (27) dan INS (49) dan seorang petugas kepolisian yang bertugas di Bandara GS (46) menjadi korban pemukulan, kejadiannya pada Selasa tanggal 25 Januari 2022 sekitar pukul 19.40
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/kekerasan-anak-anak-kekerasan-pemukulan-penganiayaan_20150422_174127.jpg)