Berita Klaten Hari Ini
Pembersihan Sampah di Sungai Wonggo Klaten Libatkan 100 Relawan dan Dilakukan Secara Manual
Proses pembersihan sampah bambu yang menumpuk di alur Sungai Wonggo Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Proses pembersihan sampah bambu yang menumpuk di alur Sungai Wonggo Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali dilanjutkan, Selasa (25/1/2022).
Pembersihan sampah tersebut tidak menggunakan alat berat namun dilakukan secara manual dengan melibatkan 100 relawan.
Pantauan TribunJogja.com di lokasi sekitar pukul 09.08 WIB para relawan yang terdiri dari warga desa setempat, anggota BPBD Klaten, TNI, dan BBBWS Bengawan Solo tampak membersihkan permukaan sungai dari sampah bambu secara manual.
Para relawan bergotong royong untuk membersihkan material sampah yang menutup permukaan sungai persisnya di sekitar jembatan Desa Jurangjero.
Baca juga: Ssang Yong Rexton, Mobil Dinas Eks Wali Kota Yogyakarta Akhirnya Terlelang Rp 52 Juta
Perangkat Desa Jurangjero, Marsutanta menyebut pembersihan aliran sungai wonggo itu tidak hanya melibatkan BPBD, TNI, Polri dan BBWS Bengawan Solo, namun juga melibatkan warga dari 3 desa.
"Ini ada relawan 3 desa yang ikut bekerja, dari jurangjero, brangkal dan karangan. Total sekitar 100 relawan yang gotong royong," ucapnya saat TribunJogja.com temui di sela-sela kegiatan itu.
Menurutnya, pembersihan aliran sungai itu telah dilakukan sejak Senin kemarin dan Selasa hari ini. Direncanakan pada hari kedua ini bakal melibatkan alat berat.
Namun karena dasar sungai terlalu curam dan tidak ada lokasi yang bisa dilalui oleh alat berat untuk turun ke dasar sungai, maka proses pembersihan dilakukan secara manual.
"Iya, kemarin sudah datang itu alat beratnya tapi karena nggak ada jalan untuk turun akhirnya diputuskan pembersihan secara manual saja," ucapnya.
Menurut Marsutanta, sampah kayu, bambu dan plastik yang menutupi permukaan sungai itu jika di total beratnya mencapai sekitar 10 ton.
Baca juga: Pemda DIY Periksa 37 Sampel Pasien Covid-19, Empat di Antaranya Probable Omicron
"Kalau diangkat semua ya ada itu sekitar 10 ton. Ini belum yang ada di bawa jembatan. Banyak juga sampah yang nyangkut," urainya.
Ia menjelaskan, selama dua hari pembersihan aliran sungai itu mulai mengalir kembali dan air tidak tertahan di bawah jembatan.
"Betul, ini sudah mengalir tapi belum maksimal. Mudah-mudahn bisa selesai dalam beberapa hari," imbuhnya. (Mur)