Headline

Omicron Melonjak, Muncul Desakan Agar Sekolah Kembali Daring

kebijakan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah secara daring bisa menjadi pertimbangan pemerintah, mengingat anak usia 6-11 tahun belum banyak

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
dok. tribunnews
Ilustrasi Varian Omicron 

Apalagi, capaian vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun juga sudah cukup tinggi dan hampir tuntas.

"Sesuai data kependudukan, anak usia 6-11 tahun yang belum tervaksin tinggal sekitar 6 ribuan saja. Kemungkinan minggu ini selesai," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut, bisa merestui pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen.

Hanya saja, pihaknya mewanti-wanti, supaya orang tua atau wali murid ikut serta menyukseskan kebijakan ini, dengan melakukan pengawasan terhadap aktivitas anak selama di lingkungan rumah.

Sebab, sesuai pedoman PTM secara keseluruhan, jika muncul sebaran virus di satu ruang kelas, maka KBM luring harus dihentikan sementara.

Ia menegaskan, pemeriksaan acak Covid-19 untuk siswa-siswa peserta PTM juga masih dilaksanakan secara berkala di seluruh sekolah.

"Jangan sampai proses pembelajaran kita hentikan kalau memang ada sebaran di situ. Kita tidak ingin itu terjadi. Jadi, saya harapkan orang tua ikut memantau anak-anaknya saat beraktivitas di luar sekolah," pungkasnya.

SD dibatasi

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menjelaskan, untuk memulai PTM 100 persen bagi siswa SD kelas I sampai IV, pihaknya masih menanti cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun benar-benar tuntas injeksi dosis pertamanya yang diperkirakan tercapai pekan ini.

Namun, Disdikpora juga memantau pelaksanaan PTM secara penuh di tingkat SMP dan SD kelas V dan VI sebelum membuka 100 persen kuota di semua jenjang.

Seandainya kegiatan belajar mengajar luring ini berjalan lancar, bisa jadi pada awal Februari 2022 nanti semua murid bisa kembali memenuhi ruang-ruang kelas secara bersamaan.

"Sekitar tangal 7 (Februari)-lah, kita buka 100 persen semuanya. Tapi, pasti kita evalusi dulu, bagaimana pelaksanaan (PTM) 100 persen sepanjang minggu ini," urai Budi.

Menurutnya, PTM secara keseluruhan yang bergulir sejauh ini, masih dibatasi maksimal enam jam pelajaran, baik untuk SD maupun SMP.

Alhasil, kata Budi, murid hanya melakukan pembelajaran luring setidaknya hingga pukul 11.00 WIB, setelah itu kembali ke rumah masing-masing.

"Bedanya itu kalau SMP satu jam pelajarannya 45 menit, sementara yang SD 40 menit. Jadi, antara SD dan SMP cuma beda sekitar 30 menit saja waktu pulangnya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved