Kisah Warga Klaten, Kini Tak Punya Tetangga Setelah Satu RT Kena Terjang Proyek Tol Yogyakarta-Solo

Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) yang bermukim di RT 14 itu harus angkat kaki dari rumah yang telah mereka diami karena rumah tersebut  diterjang tol

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / ALMURFI SYOFYAN
Truk dump melintas di sekitar bangunan warung dan rumah Sumanto di Dukuh Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Selasa (25/1/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Rukun Tetangga (RT) 14 Rukun Warga (RW) 5 di Dukuh Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi RT paling terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di desa itu.

Pasalnya, sebanyak 25 kepala keluarga (KK) yang bermukim di RT 14 itu harus angkat kaki dari rumah yang telah mereka diami karena rumah tersebut  diterjang tol.

Proses pencairan uang ganti rugi (UGR) dari panitia pengerjaan jalan bebas hambatan itu juga telah diterima oleh warga Desa Kranggan. Termasuk warga RT 14 RW 5 itu.

Namun di RT 14 itu, ternyata masih ada satu rumah milik dari Sumanto yang hingga saat ini masih berdiri kokoh.

Baca juga: Tol Yogyakarta-Bawen Permudah Akses Ekonomi Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo

Baca juga: Cerita Warga Miliarder Baru Tol Yogya-Solo di Klaten Ramai-ramai Beli Mobil, Mayoritas Bayar Cash

Rumah milik Sumanto itu tidak terkena proyek strategis nasional (PSN). Akibatnya kini Sumanto tidak memiliki tetangga di RT 14 itu. Ia tinggal sendiri.

"Iya di RT 14 ini tinggal rumah saya ini yang tersisa, yang lainnya kena tol dan penghuninya sudah pindah sejak beberapa waktu lalu," ujar Sumanto saat berbincang dengan TribunJogja.com di rumahnya, Selasa (25/1/2022).

Menurut Sumanto, meski nantinya rumahnya bakal berada persis di bawah jalan tol, ia akan tetap tinggal di rumah itu.

Sebab, rumah tersebut juga dijadikan oleh Sumanto dan istrinya sebagai tempat usaha berjualan Soto Ayam.

"Saya nggak ada rencana pindah, di sini juga tempat usaha saya jualan soto dan saya di sini juga tinggal sama istri, anak dan menantu," ucapnya.

Diakui Sumanto, para tetangganya di RT 14 sudah mulai pindah setelah menerima pembayaran UGR tol pada bulan Juni 2021 lalu.

Puluhan tetangganya itu ada yang pindah ke desa tetangga seperti desa Sribit dan Segaran bahkan ada juga yang pindah ke kecamatan tetangga.

Rumah Sumanto di Dukuh Ngentak, Polanharjo, Klaten
Rumah Sumanto di Dukuh Ngentak, Polanharjo, Klaten (TRIBUN JOGJA / ALMURFI SYOFYAN)

Lanjut Sumanto, dampak proyek tol, membawa berkah bagi para tetangganya, hal itu karena sebagian besar tetangganya mendadak jadi miliarder.

Tetangganya menerima UGR mulai dari ratusan juga hingga miliaran.

"Iya, ada yang dapat sampai Rp4 miliar dari UGR. Kalau saya juga terima UGR tapi nggak sebanyak itu, sekitar Rp625 juta," jelasnya.

Uang senilai Rp625 juta, lanjut Sumanto merupakan kompensasi dari satu patok sawahnya yang juga ikut kena terjang tol.

"Uangnya sudah habis, saya belikan sawah baru dan renovasi rumah ini agar lebih besar," imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, di RT 14 Dusun Ngentak itu tak hanya rumah dan sawah warga yang kena, namun juga terdapat 1 musala yang berada persis di belakang rumahnya ikut kena terjang tol.

Baca juga: Cerita Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo Terima Uang Rp10 Miliar dan Rp7 Miliar

Baca juga: Ini Dia Sosok Penerima Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Solo Terbesar di Klaten yang Nilainya Rp 10 Miliar

Musala itu, meski masih berdiri namun sudah tidak digunakan lagi untuk ibadah karena warga kampung sudah pindah semua.

Sumanto mengatakan, meski bangunan rumahnya ada di RT 14, namun secara administrasi kependudukan dirinya tercatat di RT 12.

Ia pun berharap proyek tol tersebut bisa berjalan lancar sehingga bisa menggerakan perekonomian warga di Klaten termasuk di Desa Kranggan.

"Saya akan tetap di sini. Harapannya ya tol ini pembangunannya berjalan lancar dan ada efek ekonomi ke Klaten atau ke desa," imbuhnya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved