Berita Gunungkidul Hari Ini
Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Disdag Gunungkidul Gandeng Ormas Gelar Operasi Pasar
Disdag Gunungkidul sudah menyiapkan sebanyak 400 liter minyak goreng kemasan yang akan disalurkan untuk program OP ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga minyak goreng kemasan tetap terbilang tinggi meski sudah ada intervensi dari pemerintah pusat.
Pasalnya, kebijakan harga pukul rata Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng belum dirasakan secara menyeluruh.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul , Sigit Haryanto menyampaikan pihaknya menyiapkan Operasi Pasar (OP) minyak goreng .
"OP kami lakukan menggandeng organisasi masyarakat (ormas)," kata Sigit dihubungi pada Senin (24/01/2022).
Setidaknya ada 9 ormas yang digandeng untuk mendukung pelaksanaan OP ini.
Baca juga: Harapan Ibu Rumah Tangga di Gunungkidul: Maunya Harga Minyak Goreng Turun
Disdag Gunungkidul sudah menyiapkan sebanyak 400 liter minyak goreng kemasan yang akan disalurkan untuk program OP ini.
Menurut Sigit, penjualan akan dilakukan dengan sistem tebus Rp 14 ribu per liter.
Adapun untuk mekanisme hingga lokasi sasaran OP diserahkan sepenuhnya pada ormas yang membantu proses distribusi.
"Nanti distribusinya diatur langsung oleh ormas yang bersangkutan," jelasnya.
Sigit mengatakan pihaknya juga menyiapkan OP lanjutan dengan sasaran ke sejumlah kalurahan.
Namun untuk detail pelaksanaannya baru akan dibahas Jumat (28/01/2022) nanti.
Sementara itu, harga minyak goreng kemasan di pasar-pasar tradisional Gunungkidul dilaporkan masih tinggi.
Pasalnya, kebijakan harga Rp 14 ribu per liter baru diterapkan di swalayan anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).
Baca juga: Warga Berhemat Minyak Goreng, Harga di Pasar Turun Bertahap
"Kami harap dengan adanya OP ini harga minyak goreng kemasan bisa segera stabil kembali," ujar Sigit.
Satu di antara ormas yang digandeng dalam OP minyak goreng kemasan ini adalah Jemaat Katolik Gunungkidul .