Berita Bantul Hari Ini

Sampah dari Bantul Capai 172 Ton Sehari, Masyarakat Diimbau Memilah Sampah dari Rumah

Pemkab Bantul terus berupaya mencapai Bantul Bersih Sampah tahun 2025. Salah satu langkahnya adalah mengurangi volume sampah

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemkab Bantul terus berupaya mencapai Bantul Bersih Sampah tahun 2025.

Salah satu langkahnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu atau TPST Piyungan di mana kondisinya saat ini sudah overload.
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho mendata volume sampah dari Bantul yang dibuang ke TPST Piyungan dari tahun ke tahun terus meningkat.

Baca juga: Korban Santriwati yang Diperkosa 3 Pemuda di Magelang Diketahui Mengidap Disabilitas Mental Sedang

Saat ini sudah di angka 172 ton per hari. Namun jumlah tersebut masih lebih sedikit jika dibandingkan Sleman 270 ton per hari dan Kota Yogyakarta 250 ton per hari.

Kendati demikian DLH Bantul akan tetap berupaya mengurangi sampah mulai dari rumah tangga.

Dengan kondisi TPST Piyungan tersebut, Pemkab Bantul mulai akan memulai mengurangi sampah dari rumah tangga untuk menuju Bantul Bersih Sampah 2025.

Ia mengakui, untuk mencapai program tersebut membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama peran serta masyarakat.

"Kami melakukan edukasi dan pemahaman terkait pengelolaan sampah dari rumah yang melibatkan berbagai pihak sampai tingkat RT dan PKK. Menyiapkan modul cara pengelolaan sampah dari sumbernya," ujarnya Kamis (20/1/2022).
 
Pihaknya juga mendorong agar pemerintah kalurahan memiliki badan usaha milik kalurahan yang fokus dalam pengelolaan sampah. Sehingga sampah sudah dipilah dari rumah tangga untuk kemudian dipilah lagi di tingkat kalurahan sebelum akhirnya membuang hasil residu ke TPST Piyungan.

Pihaknya juga mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengelolaan sampah mulai dari pemilihan hingga pengolahan sampah, misalnya bisa menjadi pupuk atau daur ulang sampah.

"Kami juga sedang berkoordinasi dengan Pemda DIY agar pengelolaan sampah ini mendapat perhatian dari APBD DIY dan APBN," tandasnya.

Baca juga: Korban Santriwati yang Diperkosa 3 Pemuda di Magelang Diketahui Mengidap Disabilitas Mental Sedang

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Fenti Yusdayanti mengatakan bahwa pemerintah kabupaten tidak bisa terus mengandalkan TPST Piyungan yang kondisinya sudah penuh.

Ia bahkan memprediksi 2023 mendatang TPST Piyungan sudah tidak bisa lagi menampung sampah karena saking penuhnya.

"Kalau tidak dimulai dari kabupaten dan kota untuk mengurangi sampah yang volumenya 700 ton per hari di buang ke TPST Piyungan kemungkinan 2023 sudah penuh," ujarnya.

Fenti mengungkapkan, penyumbang sampah terbesar di DIY adalah Sleman dan Kota Yogyakarta, sementara dari Bantul hanya sekitar 24 persen dari total 700 ton per hari.  

"Harapannya dari utara Sleman dan Jogja juga dikurangi sehingga tidak terlalu membebani TPST Piyungan," tandasnya. (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved