BREAKING NEWS : Relokasi PKL Malioboro Dimulai Pekan Depan, Pemda DIY Siapkan Kantong Parkir Baru
Pemda DIY memastikan relokasi PKL Malioboro dilaksanakan mulai pekan depan
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memastikan bahwa proses relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan Malioboro dimulai pekan depan.
Hingga saat ini, sedikitnya ada 1.800 pedagang yang terdata untuk menempati spot berjualan baru yakni di eks Kantor Dinas Pariwisata dan eks Bioskop Indra yang juga masih berada di kawasan Malioboro.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, saat ini PKL tengah menentukan skema penentuan lapak yang akan ditempati. Proses pembagian lapak tersebut diserahkan kepada masing-masing paguyuban pedagang.
"Iya (relokasi) jalan terus. Minggu depan mulai geser dengan cara undian atau bagaimana terserah mereka menatanya. Ya sekitar awal Februari (2022) sudah selesai semua, begitu," ungkap di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (18/1/2022).
Aji mengatakan, relokasi dilakukan secara bertahap mengingat jumlah PKL yang dipindah mencapai ribuan. Dia pun meminta PKL untuk tidak mempersoalkan proyek relokasi tersebut.
Pasalnya, Pemda DIY akan berupaya untuk menjamin kenyamanan para pedagang.
"Besok kan nggak usah nggeret-nggeret gerobak lagi. Sudah menetap, tidak kehujanan, tidak usah masang tenda, dan ada tempat yang lebih legal," ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Sebut Penataan PKL Malioboro Dilakukan Demi Penguatan Status Para Pedagang
Baca juga: Tak Ada Rencana Penundaan Penataan PKL Malioboro, Wali Kota Yogya: Saiki Opo Sesuk Podo Wae
Selain itu, pemerintah setempat juga akan menambah sejumlah fasilitas selain lapak-lapak PKL seperti toilet, co-working space, hingga tempat parkir untuk mendukung akses pengunjung.
Aji juga berjanji untuk selalu mendengarkan kebutuhan dan permintaan para pedagang yang terdampak relokasi. Permintaan itu bisa disampaikan melalui paguyuban-paguyuban yang mewakili PKL.
"Pemda akan berkolaborasi dengan Pemkot untuk memastikan relokasi tersebut tidak merugikan PKL," ujarnya.
"Kenyamanan berusaha PKL akan lebih baik. Penataannya mau seperti apa ya ayo nanti dirembug bareng, jadi dicoba dulu. Toh mereka punya perwakilan di organisasinya," tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menambahkan, saat ini Pemda DIY tengah mengoptimalkan keberadaan kantong parkir yang dapat digunakan PKL untuk membawa logistik.
Lahan parkir tersebut berada di daerah Beskalan atau di sisi utara eks Bioskop Indra. Adapun kapasitas lahan parkir sekitar 375 sepeda motor dan 19 mobil.
"Kita optimalkan di daerah Beskalan karena selama ini kan belum ada tempat parkir bagi PKL," terangnya.
Selain lahan parkir di Beskalan, Pemda juga menyiapkan lahan parkir di daerah Ketandan. Kawasan tersebut sebelumnya merupakan eks kampus UPN dan Akindo.
Lebih jauh, Made memastikan sistem giratori akan tetap berjalan di kawasan Malioboro. Sehingga arus lalu lintas di kawasan tersebut tetap berjalan seperti kondisi saat ini.
"Dengan adanya relokasi tidak lantas memunculkan privilege ada jalur dari selatan ke utara," tegasnya. (Tribunjogja)