Pelaksanaan PTM di Klaten Digelar 100 Persen, Pemkab Minta Peserta Didik Patuhi Prokes
Pemkab Klaten meminta para peserta didik untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 saat di sekolah maupun setelah pulang sekolah
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih dilakukan dengan kuota penuh alias 100 persen.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten meminta para peserta didik untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 saat di sekolah maupun setelah pulang sekolah.
"PTM sudah dijalankan 100 persen, nah dengan kondisi seperti ini kami pikir harus dioptimalkan penegakan monitoring prokesnya," ujar Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten Jajang Prihono saat TribunJogja.com temui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (17/1/2022).
Menurut Jajang, agara kasus Covid-19 tidak menjangkiti para pelajar di daerah itu, kesiapan sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan harus dipastikan berfungsi dengan baik.
Hal itu agar siswa bisa mencuci tangan setiap saat ketika berada di sekolah.
"Tadi juga kami sampaikan untuk sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan harus berfungsi dengan baik," jelasnya.
Selain itu, Jajang juga meminta para pelajar untuk tidak berkerumun dan nongkrong sepulang jam sekolah.
Untuk memastikan itu, ke depan Satgas Covid-19 akan melakukan patroli rutin.
"Kami juga tekankan antisipasi anak-anak yang di luar jam sekolah. Kalau di sekolah bisalah diawasi, kalau di luar jam sekolah ya nongkrong dan lainnya ini perlu antisipasi," imbuhnya.
Kemudian, imbuh Jajang, sampai sekarang pelaksanaan PTM di Klaten masih berpedoman Instruksi Bupati (Inbup) nomor 1 tahun 2022.
"Kita saat ini terkonfirmasi 5 kasus tapi tetap waspada tidak ada masalahnya. Nanti kalau ada Inmendagri yang baru dan tidak bisa 100 persen, ya kita akan mengikuti kebijakan dari atas," jelasnya.
Terakhir, Jajang menyampaikan dalam pelaksanaan PTM 100 persen di Klaten juga dilakukan uji petik secara acak di sekolah dan sejauh ini hasilnya negatif.
"Artinya sampai hari ini kita masih PTM 100 persen dan terkait perkembangan selanjutnya kita ikuti aturan yang ada," imbuh dia. (*)