Serie A
AC MILAN: Jawaban Pioli Soal Perbandingan Level Leao dan Mbappe
Saat ditanya apakah Leao bisa mencapai level bintang PSG Kylian Mbappe, Pioli justru memberikan jawaban tidak terduga.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Stefano Pioli juga memberikan pujian kepada winger andalannya, Rafael Leao, yang disebutnya seperti Thierry Henry.
Belum lama ini, pelatih AC Milan itu ditanya tentang penyerang mudanya yang sangar untuk barisan pertahanan lawan, Rafael Leão pada konferensi pers.
Saat ditanya apakah Leao bisa mencapai level bintang PSG Kylian Mbappe, Pioli justru memberikan jawaban tidak terduga.
“Dia sangat mengingatkan saya pada (Thiery) Henry,” kata Pioli setelah Leão memberikan dampak dari bangku cadangan dalam kemenangan 3-1 atas Roma, dikutip Tribun Jogja dari Football italia.
Leao, yang tiba di San Siro dari Lille pada 2018 dengan harga €28 juta, adalah pemain muda yang memiliki bakat yang jarang ditemukan.
Sama seperti Henry, Leão memiliki profil yang lesu atau tampak kurang bertenaga tetapi ternyata sangat kuat secara fisik.
Leao dan Henry sama-sama memiliki dengan gerakan yang sulit dipahami pada permainannya yang muncul dengan sangat mudah.
Permainan ekspresifnya kerap memuculkan kepercayaan dirinya di area sayap kiri ketika melakukan serangan, tidak berbeda dari Herny saat berseragam The Gunners.
Saat berada di puncak performanya, Henry bahkan dianggap sebagai penyerang terbaik di masanya.
Henry memiliki akselerasi dan kecepatan yang mumpuni, lewat gerakan kaki yang gesit dan dribbling mengesankan yang menjadi momok bagi lawan saat duel satu lawan satu.
Di masa kejayaannya, kita bisa melihat bagaimana Thiery Henry memaksimalkan kemampuan dribelnya secara efisien dan kepercayaan diri saat menghadapi lawan.
Sementara Leao, juga menampilkan aksi tersebut bersama AC Milan, dengan ambisi besar untuk memaksakan diri membuka pertahanan lawan dari sayap kiri.
Meskipun disamakan dengan Henry, Leao jelas belum berada di level itu dan harus tetap fokus, membumi, dan berkomitmen untuk menjadi versi terbaik dirinya.
Seperti pepatah lama, kerja keras tanpa bakat adalah hal yang memalukan, tetapi bakat tanpa kerja keras adalah sebuah tragedi.
“Seseorang dengan kemampuannya harus berpikir untuk mencapai puncak, tetapi bakat saja tidak cukup,” kata Stefano Pioli tentang Rafael Leao.