Berita Inspiratif
Dani Tanaka, Art Director asal Yogyakarta yang Punya Persewaan Properti Film Langganan Sineas
Dalam sebuah produksi suatu film tentu saja akan melibatkan banyak orang yang bekerja di balik layar. Keberhasilan suatu karya video, entah itu film
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam sebuah produksi suatu film tentu saja akan melibatkan banyak orang yang bekerja di balik layar.
Keberhasilan suatu karya video, entah itu film, iklan, video musik, tidak hanya bertumpu pada artis dan sutradaranya saja.
Salah satu yang berperan di dalamnya adalah art director yang bertanggung jawab atas tampilan visual di sebuah produk video.
Adalah pemuda asal Yogyakarta bernama Dani Tanaka (31) yang berprofesi sebagai art director dan telah berkecimpung di dunia perfilman sejak tahun 2009.
Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Remaja Putri di Sleman Meninggal Dunia Seusai Terjatuh ke dalam Sumur
Secara garis besar, dialah sosok orang yang mengatur tata letak properti atau barang-barang untuk membuat sebuah video itu lebih hidup atau realistik.
Sejak tahun 2009 sudah lebih dari 100 karya yang ia bantu dalam hal artistiknya.
Tak hanya berperan sebagai art director, sejak empat tahun lalu Dani Tanaka mengembangkan sebuah usaha jasa persewaan properti atau dekorasi film/video.
Usaha ini dimulai atas dasar pengalamannya yang sempat merasakan kesulitan mencari barang-barang untuk kebutuhan shooting saat mengerjakan tugas akhir di salah satu kampus seni di Yogyakarta.
"Waktu itu saya mengerjakan tugas akhir membuat video dengan tata artistik atau dekorasi di film. Saya kesusahan untuk mencari barang-barang yang saya butuhkan. Bermula dari itu saya mencoba mengumpulkan barang-barang, untuk dijadikan bisnis dan saya ingin membantu teman-teman di kampus-kampus yang kesulitan mencari properti untuk tugas mereka," ujarnya Sabtu (15/1/2022).
"Saya sebenarnya balas dendam, kalau dulu saya kesulitan mencari barang untuk kebutuhan shooting, sekarang saya mencoba untuk membantu mereka, dan dari segi bisnis saya menyewakan barang-barang kebutuhan shooting yang saat ini belum banyak di Yogyakarta," imbuhnya.
Menurutnya, profesi art director sudah banyak di Yogyakarta, namun hanya sedikit yang membuka jasa penyewaan properti film di Yogyakarta.
Maka dari itu, dengan usahanya saat ini, para filmmaker bisa mempekerjakannya sebagai art director, atau sekedar menyewa barang-barang atau properti di rumah usaha yang ia bangun bernama Props Collective.
Props Collective berada di Jipangan, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Barang-barang yang disewakan lebih banyak ke arah interior rumah seperti kursi, lemari, lampu meja, barang-barang dapur dan isian rumah lainnya.
"Paling susah menurut saya, barang-barang era jaman dulu, misalnya di tahun 1920, karena harus riset terlebih dahulu. Ketika susah mencari barang tersebut, kita bisa bikin barang tiruan, misalnya saya pernah diminta untuk menyediakan pedang untuk mengisi museum di Singapura, maka saya buat tiruannya dan menambahkan efek tua di pedang itu. Jadi sampai saat ini bisa diatasi," ungkapnya.
Ratusan karya video sudah ia bantu dalam hal tata artistiknya dari film pendek, film panjang, dokumenter, iklan dan beberapa web series.