Kampung Asimilasi Lapas Sleman Panen Ikan Lele 1 Kwintal
Warga binaan di Lapas Cebongan berhasil mengembangkan usaha ternak lele di kolam terpal.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kebebasan yang terbatas ternyata tidak menghambat bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Sleman untuk berkreativitas.
Terbukti, warga binaan di Lapas Cebongan berhasil mengembangkan usaha ternak lele di kolam terpal.
Usaha ternak lele para warga binaan Lapas Cebongan menghasilkan lele konsumsi sebanyak 100 kilogram.
Panen ikan lele tersebut merupakan hasil jerih payah seluruh elemen Kampung Asimilasi di Lapas Sleman yang telah merawat dan memelihara ikan dari awal hingga tiba waktunya panen.
"Dengan selalu memperhatikan komposisi pakan yang benar dan tepat, hasil yang didapat pada panen kali ini cukup memuaskan. Yaitu, sebanyak 100 kilogram ikan lele berhasil dipanen," kata H. Kusnan, Kepala Lapas Kelas II B Sleman, melalui keterangan tertulis, Selasa (11/1/2022).
Ikan lele hasil budidaya warga binaan tersebut kemudian dijual dengan harga Rp 17 ribu perkilo kepada pedagang besar di pasar.
Uang hasil penjualan menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bagi Lapas.
Baca juga: Diduga Terlibat Penyelundupan Narkotika, Warga Binaan LPP Wonosari Terancam Tak Dapat Remisi
Kusnan menceritakan, budidaya ikan lele sengaja dipilih sebagai bentuk pembinaan keterampilan bagi warga binaan di bidang perikanan.
Sebab, perawatan ikan lele dinilai cukup mudah dan bisa beradaptasi dengan cepat di kolam terpal seperti yang diterapkan di Kampung Asimilasi Lapas Sleman.
Pembinaan dan ketrampilan sebenarnya tidak hanya budidaya ikan lele saja, melainkan ada banyak program.
Seperti budidaya pertanian (hidroponik, cabai dalam media polibag dan tabulampot), budidaya lalat BSF dan maggot, budidaya ayam bahagia dan ayam KUB.
Dengan adanya program Pembinaan Keterampilan, Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Sleman diharapkan tidak patah semangat dan terus menimba ilmu selama menjalani masa pidana.
"Nantinya, ilmu ketrampilan yang didapat, diharapkan juga bisa diterapkan pada saat sudah selesai menjalani masa hukuman. Sehingga bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat," harap dia. (Tribunjogja)