Vaksin Booster
Inilah Efek Samping Lima Vaksin Booster yang Sudah Diizinkan BPOM
Lima jenis vaksin Covid-19 itu adalah Coronovac PT Biofarma, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com JAKARTA -- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization - EUA) bagi lima vaksin Covid-19 untuk booster pada subyek dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Lima jenis vaksin Covid-19 itu adalah CoronaVac PT Biofarma, AstraZeneca , Moderna , Pfizer , dan Zifivax .
Bagaimana efek samping Vaksin Booster tersebut?
1. Vaksin Coronavirus Covid-19 PT Biofarma
Vaksin ini untuk booster homolog yang akan diberikan sebanyak 1 dosis setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap untuk usia 18 tahun ke atas.
Berdasarkan pertimbangan dari hasil uji kini, keamanannya menunjukkan kejadian yang tidak diinginkan yang sering terjadi dan berhubungan dengan vaksin adalah reaksi lokal seperti nyeri tempat suntikan, kemerahan umumnya tingkat keparahannya grade 1-2
Imonugenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subyek dewasa.
2. Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer juga untuk vaksin booster homolog.
Diberikan 1 kali dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer untuk usia 18 tahun ke atas.
Data-data menunjukkan keamanan, kejadian tidak diinginkan sifatnya lokal umumnya adalah nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2.
Imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali.
• Vaksin Booster yang Diizinkan BPOM, Coronovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Zifivax
3. Vaksin Astra Zeneca Vaksin
AstraZeneca juga diberikan untuk vaksin booster homolog.
Data keamanan menunjukkan dapat ditoleransi dengan baik, kejadian tidak diinginkan bersifat ringan dan sedang.