Berita Kriminal Hari Ini
Sekelompok Remaja di Jalan Damai Sleman Dikabarkan Membawa Senjata Tajam, Ini Penjelasan Polisi
Jalan Damai di Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/1/2022) sore, mendadak ramai. Beredar informasi di media sosial, ada orang yang diamankan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jalan Damai di Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/1/2022) sore, mendadak ramai.
Beredar informasi di media sosial, ada orang yang diamankan karena terindikasi terlibat aksi anarkis.
Bahkan, dikabarkan membawa senjata tajam.
Tribun Jogja mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut ke Kepolisian.
Baca juga: Kembangkan Profesi Teacher Online Berkualitas, Cakap Siap Cetak 2.500 Pengajar Online Baru di 2022
Kanit Reskrim Polsek Ngaglik, AKP Budi Karyanto menceritakan, pada mulanya ada rombongan Remaja pulang dari olahraga Futsal melintas di Jalan Damai.
Dua orang di antara rombongan itu, berhenti membeli minum di salah satu swalayan.
Kebetulan lokasi swalayan tersebut berdekatan dengan rumah saudara anak tersebut.
Anak itu, selepas membeli minuman lalu mampir sebentar ke rumah saudaranya dan melanjutkan perjalanan menyusul teman-temannya.
"Tahu-tahu dicegat warga. Katanya rombongannya itu (bawa sajam). Lah daripada (diamuk massa), saya bawa ke kantor. Kebetulan saya di situ, bukan karena ditelfon warga, tapi memang saya ada di situ," kata AKP Budi.
Ada 4 Remaja yang diamankan. Mereka rata-rata masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurut Budi, saat dilakukan pemeriksaan, keempat remaja tersebut tidak ada yang membawa senjata tajam.
Tidak ada juga yang membawa gear seperti yang dikabarkan di media sosial.
Pihaknya juga tidak menemukan adanya korban. Bahkan, handphone keempat remaja tersebut telah diminta dibuka dan tidak ada indikasi konflik dengan kelompok Remaja lainnya.
Baca juga: Apresiasi Konsumen di Hari Minggu, Astra Motor Yogyakarta Undi 300 Paket Oli Mesin Gratis
"Ini hanya dicegat warga. Kemudian ada yang bilang klitih semuanya ikut bilang klitih," terang Budi.
Kendati demikian, 4 remaja tersebut saat ini masih diamankan di Polsek Ngaglik untuk pendalaman lebih lanjut.
Kedua orang tua akan dihadirkan. Budi berharap, jikapun ada pertandingan Futsal maka pertandingan itu digelar resmi oleh pihak sekolah bukan antar remaja sendiri.
Hal ini demi mengantisipasi terjadinya tawuran di kalangan remaja. (rif)