Kisah Inspiratif

Mengenal Taruna Tani Jaka Berek Playen, Kelompok Anak Muda di Gunungkidul yang Terjun ke Pertanian

Taruna Tani Jaka Berek menjadikan pertanian holtikultura sebagai aktivitas ekonomi yang punya prospek tinggi bagi anak muda.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Marsudi Nugroho (kedua dari kanan), Ketua Taruna Tani Jaka Berek bersama teman-teman anggotanya. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Petani hingga kini bukan jadi pilihan utama anak muda sebagai profesi.

Namun kondisi berbeda justru ditemukan di Pedukuhan Gading IV, Kalurahan Gading, Kapanewon Playen, Gunungkidul.

Taruna Tani Jaka Berek , itulah nama kelompok tani yang ada di pedukuhan tersebut.

Jika biasanya anggotanya rata-rata sudah berusia tua, justru di kelompok ini kebanyakan masih berusia muda.

Ketua Taruna Tani Jaka Berek, Antonius Marsudi Nugroho mengatakan gagasan membentuk kelompok tani justru muncul di masa-masa suram.

Baca juga: Jadi Desa Wisata Terbaik Sedunia, Bupati Gunungkidul Berikan Penghargaan ke Pokdarwis Nglanggeran

Persisnya saat awal pandemi Covid-19.

"Kebetulan teman-teman saya pas awal pandemi jadi lebih sering di rumah, sebelumnya kan selalu kerja," tutur Marsudi ditemui pada Kamis (06/01/2022).

Ia sendiri sebelumnya sudah bergelut di bidang peternakan ayam bersama sejumlah warga.

Namun kemudian ia memutuskan untuk mencoba bercocok tanam jenis holtikultura.

Marsudi mengatakan awalnya ia hanya coba-coba bersama teman-temannya.

Benih ia tanam di lahan percontohan dekat sekretariat Taruna setempat, seluas 1.000 meter persegi.

Rupanya, kegiatannya tersebut menarik perhatian kalurahan setempat lantaran dinilai ada prospek positif.

Marsudi pun kemudian diarahkan untuk menggunakan tanah kas desa seluas 1 hektare (ha).

Baca juga: Program KKN UAD 75 Galakkan Urban Farming Untuk Alternatif Pertanian Perkotaan

"Itu dengan sistem sewa, lalu seluruh anggota kami ikut investasi di lahan tersebut," jelasnya.

Posisi lahan sendiri terbilang sangat strategis.

Pasalnya langsung berada di pinggir jalan besar, persisnya di seberang barat kompleks Pangkalan Udara (Lanud) Gading, Playen.

Marsudi mengakui pengembangan lahan bukan tanpa kendala.

Ia mengaku bukan perkara mudah untuk menyatukan visi-misi tiap anggota kelompoknya, mengingat masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda.

"Kami kan total ada 15 orang, 4 orang jadi pengelola harian lahan secara bergantian," katanya.

Jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain cabai, bawang, sawi, hingga bayam dengan sistem tumpang sari.

Adapun di pinggir lahan, benih bunga matahari juga ditanam.

Marsudi memang sudah memiliki rencana besar ke depan.

Baca juga: Padukan Konsep Pertanian dan Kebudayaan, Kalurahan Sukoreno Juarai Festival Pacak Sepuran

Satu di antaranya menjadikan lahan yang ia kelola bersama kelompoknya tersebut menjadi tempat agrowisata.

Konsep keuntungan berlipat ini sengaja dibuat demi menarik perhatian anak muda.

Sebab ia mengaku tidak banyak anak muda setempat yang tertarik bergabung, sedangkan 15 orang yang ada saat ini masih terbilang sangat kurang.

"Jelas perlu dukungan dari mereka yang lebih muda, karena ini juga terkait masalah ketahanan pangan," kata Marsudi.

Ia yakin konsep yang dirintisnya bisa berkembang baik ke depan.

Sebab sektor holtikultura sendiri belum banyak digarap di Gunungkidul, sehingga ia menilai bisa jadi peluang bisnis tersendiri.

Ke depan, Marsudi berharap ada dukungan yang bisa terus diberikan oleh pemerintah setempat, termasuk Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Terutama guna memastikan usahanya tersebut bisa berdampak positif pada kesejahteraan warga setempat.

Baca juga: Suswaningsih, Penyuluh Pertanian Asal Gunungkidul Raih Penghargaan Kalpataru Pengabdi Lingkungan

Adapun dari kalurahan sudah setuju untuk membangun sumur bor tambahan.

Nantinya sumber air ini bisa dioptimalkan saat musim kemarau tiba.

"Kami sendiri baru mulai di musim hujan ini, nanti akan kami kaji bagaimana kalau di musim kemarau," ujar Marsudi.

Petugas Pengendali Pengganggu Tanaman (Tanaman) Patuk dan Playen, Sujaka mengatakan dukungan sudah diberikan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul pada Jaka Berek.

Antara lain dengan pembinaan hingga bantuan pengembangan lahan.

Seperti kemarin, timnya membantu Marsudi dan teman-temannya dalam membuat perangkap hama lalat buah.

"Kami harap tanaman di sini bisa bebas hama dan penyakit serta bisa tumbuh optimal," kata Sujaka.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved