Berita Bantul Hari Ini

Pemkab Bantul Anggarkan Program Padat Karya senilai Rp 30,2 Miliar di Tahun 2022

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menganggarkan program Padat Karya senilai Rp 30,2 miliar pada tahun 2022. Melalui program ini

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menganggarkan program Padat Karya senilai Rp 30,2 miliar pada tahun 2022.

Melalui program ini, Pemkab Bantul berharap dapat membantu perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti menjelaskan, program Padat Karya berasal dari pengajuan proposal dari masyarakat yang kemudian diverifikasi sesuai kebutuhan yang mendesak.

Baca juga: Polres Magelang Terus Perluas Jangkauan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Sebagian besar paket padat karya tersebut adalah pengerjaan jalan corblok, talut, dan jembatan lingkungan.

Istirul mengatakan, selain mendapatkan hasil dari pembangunan infrastrukturnya, padat karya merupakan salah satu program yang dapat membantu masyarakat dari sisi serapan tenaga kerja.

Pasalnya pengerjaannya melibatkan masyarakat dan bukan pemborong. Sementara proses pengerjaannya dilakukan selama 21 hari kalender.

"Terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini banyak masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja dan putus kontrak kerja sehingga program padat karya sangat membantu masyarakat,” ujarnya Kamis (6/1/2022).

Ia mengungkapkan di tahun 2022 ini anggaran untuk padat karya mencapai Rp30,2 miliar yang terbagi dalam APBD Bantul dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari APBD DIY.

"Khusus dari APBD Bantul Rp9,4 miliar yang diperuntukan di 94 titik atau paket atau lokasi. Masing-masing titik Rp100 juta. Sementara dari BKK Pemda DIY sebesar Rp20,6 miliar yang diperuntukan di 116 titik dengan anggaran per titik Rp180 juta," terangnya.

Baca juga: Ini Kesaksian Pemilik Warung Bakso di Klaten Seusai 9 Kotak Infak di Warungnya Dibobol Maling

Istirul mengatakan rencana pelaksnaaan akan dimulai awal tahun yang diawali dari proses verifikasi, identifikasi lokasi, rencana anggaran biaya (RAB), kemudian lelang untuk pengadaan materialnya baru setelahnya dilakukan pengerjaan fisiknya.

Sementara, Anggota Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Sugeng Sudaryanta menilai bahwa program padat karya menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk menambah penghasilan di tengah panemi Covid-19.

"Ada dua keuntungan dengan program padat karya, yakni infrastrukturnya terbangun dan masyarakatnya juga mendapat bayaran," ucapnya.

Maka dari itu, dirinya terus mendorong  agar program padat karya tetap dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul di tahun ini. Selain dari Pemkab, pihaknya juga tidak segan mengalokasikan dana aspirasinya untuk padat karya, seperti pembuatan cor blok, talut, dan bangket, serta saluran irigasi. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved