Berita Pendidikan Hari Ini

Sekolah Sulit Terapkan Jaga Jarak, Disdik Gunungkidul Sarankan Penggunaan Partisi

Sekolah di Kabupaten Gunungkidul mengalami kendala dalam proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Alexandra_Koch
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sekolah di Kabupaten Gunungkidul mengalami kendala dalam proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Khususnya dalam hal jaga jarak, lantaran desain meja kelas yang diperuntukkan bagi 2 pelajar sekaligus.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul Winarno mengeluarkan saran pada sekolah yang kesulitan menerapkan jaga jarak tersebut.

"Bisa dilakukan penyekatan atau membuat partisi," katanya dihubungi pada Rabu (05/01/2022).

Baca juga: Dilema Sekolah di Gunungkidul, Antara Patuhi Prokes Atau PTM 100 Persen

Partisi tersebut nantinya bisa dipasang di bagian tengah meja.

Menurut Winarno cara ini bisa digunakan agar tetap ada pembatas antar pelajar meski duduk dalam satu meja yang sama.

Ia juga mengatakan upaya untuk meningkatkan efektivitas protokol kesehatan (prokes) juga sudah dilakukan.

Antara lain dengan mendistribusikan alat pengukur suhu alias thermogun.

"Terkait penggunaan partisi ini akan diinformasikan lebih lanjut ke sekolah-sekolah," ujar Winarno.

Terpisah, Kepala Bidang SMP, Disdik Gunungkidul, Tijan mengatakan akan meninjau lebih lanjut terkait kendala tersebut, termasuk melakukan kajian untuk solusinya.

Adapun sebagai solusi sementara, sekolah tetap diperkenankan membagi waktu PTM jadi 2 sesi.

Guna memastikan jarak antar pelajar sesuai ketentuan prokes Covid-19.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Gunungkidul Sudah Mulai Berjalan Penuh Hari Ini

"Bisa dipergunakan melihat kondisi ruangan serta jumlah peserta didik," kata Tijan.

Sebelumnya, Kepala SMP Negeri 3 Wonosari, Lilik Haryanto mengaku dilema dengan PTM 100 persen.

Sebab ruang yang tersedia terbatas, yaitu sebanyak 18 kelas untuk total 574 pelajar.

Guna menyiasati agar seluruh pelajar bisa masuk di hari yang sama, pihaknya membagi waktu pembelajaran dalam dua sesi.

Jika seluruhnya masuk di waktu yang sama, maka akan kesulitan dalam menjaga jarak sesuai prokes.

"Kecuali jika jaga jarak diabaikan, cukup dengan penggunaan masker dan cuci tangan, PTM 100 persen tidak masalah," kata Lilik ditemui pada Selasa (04/01/2022).( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved