Sekolah Tatap Muka di Gunungkidul Sudah Mulai Berjalan Penuh Hari Ini
Kebijakan tersebut diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri pada 21 Desember lalu.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah mulai diperkenankan berjalan 100 persen.
Kebijakan tersebut diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri pada 21 Desember lalu.
Kebijakan serupa pun kini juga diterapkan di Kabupaten Gunungkidul. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), Winarno.
"Sudah mulai hari ini," katanya pada wartawan, Senin (03/01/2022).
Dasar keputusan PTM berjalan penuh atau 100 persen ini adalah Surat Edaran Disdikpora Nomor 443/5147/UM.
Isinya tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 pada Lingkungan Satuan Pendidikan di Gunungkidul.
PTM 100 persen ini ditandai dengan kapasitas pelajar dalam satu kelas. Termasuk durasi belajar selama di sekolah.
"Durasinya ditetapkan maksimal enam jam pelajaran," jelas Winarno.
Agar PTM 100 persen bisa berjalan lebih efektif dan terjamin keamanannya, gerakan vaksinasi COVID-19 kini lebih digencarkan.
Terutama pada kelompok umur 6-11 tahun, yang merupakan pelajar jenjang SD.
Winarno mengatakan pelaksanaan vaksinasi untuk 6-11 tahun hingga kini masih terus berjalan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, di mana sasaran vaksinasinya mencapai 56.856 anak.
"Akan terus diupayakan agar vaksinasi berjalan lancar, sehingga menjamin keamanan PTM di sekolah," ujarnya.
Kepala SMP Negeri 3 Semanu, Hariyanto, mengatakan saat ini sudah 100 persen pelajarnya yang masuk sekolah.
Adapun sebelumnya, kapasitas dibatasi maksimal 50 persen.
Pihaknya percaya diri untuk melaksanakan PTM 100 persen lantaran sebagian besar pelajar dan tenaga pendidik sudah menerima vaksin.
Meski demikian, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan selama aktivitas di sekolah.
"Evaluasi PTM penuh ini juga akan kami lakukan setiap seminggu sekali," kata Hariyanto.(*)