Tiga Oknum TNI Penabrak Sejoli di Nagreg Peragakan Lima Adegan
Lima adegan diperagakan oleh tiga oknum TNI Angkatan Darat (AD) penabrak sejoli di Nagreg, Bandung, Jawa Barat
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Ketika tiga tersangka turun dari mobil, warga yang menonton langsung menyambut dengan sorakan dan cemoohan.
Teriakan sampai caci maki terdengar sampai reka ulang adegan selesai dilaksanakan.
Baca juga: Siang Ini POMAD Gelar Rekontruksi Kasus Tabrakan Sejoli di Nagreg, Berkas Diserahkan ke Oditur Kamis
Rekonstruksi Dilanjutkan di Jembatan Serayu
Rekonstruksi akan digelar di dua lokasi yang berbeda.
Lokasi kedua berada di Jembatan Sungai Serayu, Jawa Tengah, tempat di mana ketiga tersangka membuang jenazah Handi dan Salsabila.
Jarak antara Tempat Kejadian Perkara di Nagreg dengan Jembatan Sungai Serayu sekitar 6 jam perjalanan darat.
Inisiator Pembunuhan
Sebelumnya, diketahui bahwa Kolonel P menjadi otak di balik pembunuhan terhadap Handi dan Salsabila.
Hal itu diketahui setelah tim penyidik melakukan konfrontasi pemeriksaan secara bersama-sama terhadap ketiga tersangka.
"Yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal tadi termasuk pembunuhan berencana ini adalah kolonel P," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dikutip dari Kompas.com, Senin.
Andika menambahkan, ketiga tersangka saat ini telah menjalani penahanan di instalasi tahanan militer di Markas Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya, Jakarta.
Rumah tahanan militer yang ditempati ketiganya merupakan tempat tahanan militer tercanggih di Tanah Air.
"Tiga tersangka ini sudah dipindahkan ke satu instalasi tahanan militer yaitu di tahanan militer di Pomdam Jaya, itu smart tahanan militer tapi di ruangan yang berbeda," jelas Andika.
Diketahui, kasus tabrak lari tersebut menyebabkan Handi dan Salsabila meninggal dunia, Rabu (8/12/2021).
Handi dan Salsabila tidak dibawa ke rumah sakit, justru dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah.
Kedua jasad korban lalu ditemukan pada Sabtu (11/12/2021).
Handi ditemukan tewas di Sungai Serayu Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, Salsabila ditemukan tewas di muara Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. (*)