Berita Pendidikan Hari Ini

SMAN 10 Yogyakarta Gelar PTM Penuh Mulai 10 Januari 2022

Sebagian besar pelajar dan tenaga kependidikan di SMAN 10 dipastikan telah menjalani vaksinasi Covid-19.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Alexandra_Koch
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengizinkan sekolah di DI Yogyakarta untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh meski penularan Covid-19 varian Omciron masih menjadi ancaman.

Kebijakan tersebut diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Kepala Sekolah SMAN 10 Yogyakarta, Sri Moerni menyambut baik terbitnya kebijakan PTM secara penuh.

Terlebih sudah dua tahun lamanya para pelajar di DIY mengikuti pembelajaran secara daring yang dikhawatirkan dapat menimbulkan learning loss.

"Dengan diberlakukannya 100 persen di satu sisi kami menyambut baik kemudian sisi kedua kami tetap mengharapkan dukungan dari orang tua untuk mengingatkan anak terkait prokes saat nanti mengikuti pembelajaran," ungkapnya, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Simulasi Selama 2 Minggu, Pemkot Yogya Targetkan Gelar PTM 100 Persen Akhir Januari

Sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, sekolah jenjang SMA/SMK di Yogyakarta diizinkan menggelar PTM penuh mulai tanggal 10 Januari 2021.

Saat ini sejumlah sekolah tengah melakukan persiapan.

"Mulai 10 Januari ke depan diharapkan 100 persen siswa hadir di sekolah tapi tetap menjaga jarak," tambahnya.

Untuk memastikan agar prokes dapat ditegakkan, pihaknya membagi kegiatan pemberian materi menjadi dua sesi.

Adapun tiap sesi durasinya hanya selama dua jam pembelajaran.

Misalnya, dari total sebanyak 617 siswa, pelajar dengan absen ganjil akan datang ke sekolah mulai dari pukul 07.30 - 09.30 WIB sedangkan siswa dengan absen genap akan datang setelahnya. 

Kemudian dalam satu hari rata-rata ada tiga hingga empat mata pelajaran yang akan disampaikan ke siswa.

"Sehingga nanti kami bagi dua shift, yang ganjil berangkat sesi satu yang genap dua sehingga kondisinya terjamin. Jadi tidak ada istirahat. Setelah selesai langsung pulang," paparnya.

Baca juga: Sekolah di Kota Yogyakarta Mulai Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Dengan skema tersebut, artinya guru-guru harus bekerja lebih keras karena mereka bisa mengajar sebanyak dua kali dalam sehari.

"Kita harus memaksimalkan guru yang ada. Kalau tidak terlalu capek ya bisa menggunakan video jadi diperlukan kreatifitas agar bisa mengatur energi," ucapnya.

Lebih, Sri memastikan bahwa sebagian besar pelajar dan tenaga kependidikan di SMAN 10 telah menjalani vaksinasi Covid-19.

Saat ini pihaknya terus melakukan persiapan sebelum menggelar PTM penuh.

Termasuk dengan memberikan sosialisasi kepada wali murid. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved