Berita DIY
Berita DIY : Kesiapan Pemkot/Pemkab di DI Yogyakarta Terapkan PTM 100 Persen
Pemda DIY mengizinkan sekolah di DI Yogyakarta untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan, Alex Ermando, Sri Cahyani Putri, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Pemda DIY mengizinkan sekolah di DI Yogyakarta untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.
Kebijakan tersebut diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Pemda DIY juga menurunkan regulasinya melalui Surat Edaran (SE) Nomor 421/13462 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022 di Masa Pandemi Covid-19 di SMA, SMK dan SLB DIY.
Dalam SE tersebut, pembelajaran mulai tanggal 3 Januari 2022 diikuti dengan jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruang kelas.
Kemudian, mulai tanggal 10 Januari 2022, jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas.
Baca juga: Berita DIY : Diizinkan PTM 100 Persen, Sekolah di DI Yogyakarta Butuh Persiapan
Pemkot Yogya Baru Terapkan 70 Persen Kapasitas PTM
Pemkot Yogyakarta memastikan belum melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh, dalam waktu dekat.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya siap melaksanakan kebijakan tersebut.
Namun, secara bertahap.
Untuk tahap awal ini, SD dan SMP di kota pelajar baru diperbolehkan menggelar sekolah luring berkapasitas 70 persen.
"Itu pun ditentukan dengan kecepatan vaksin pada siswa, khususnya SD. Kalau SMP semuanya sudah vakskin, ya. Jadi, kita bertahap, 70 persen dulu, lalu selang beberapa pekan, baru bisa 100 persen," cetus Heroe, Senin (3/1/2022).
Bukan tanpa alasan, menurutnya, Satgas harus lebih dulu mengondisikan semua guru, mengingat butuh penyesuaian setelah sekian lama tidak mengelola banyak siswa dalam satu waktu.
Dengan jumlah anak didik yang lebih besar, otomatis, penerapan prokes bakal semakin riskan.
"Secara bertahap biar guru-guru mempelajari dulu, mana yang perlu dikuatkan, supaya saat 100 persen, fasilitas dan sarana prasarananya benar-benar memadahi. Kemarin kan masih 25 persen, baru sedikit yang PTM," urainya.