PSIM Yogyakarta

Jaga Kondusivitas DIY, Brajamusti Diimbau Tak Gelar Konvoi Usai Laga PSIM Yogyakarta vs Dewa United

Laskar-laskar di bawah naungan Brajamusti agar saling mengingatkan untuk tidak melakukan konvoi seusai laga PSIM Yogyakarta vs Dewa United

Dokumentasi Brajamusti
Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin (kiri) didampingi Sekretaris Jendral (Sekjen) Brajamusti, Niko Anggari (kanan). 

Terlebih, kondisi timnya dipastikan pincang lantaran sejumlah pemain andalan masih cedera, bahkan sekira 10 pemain lainnya dalam kondisi yang tidak fit. 

"Situasi yang sulit buat kami. Tidak menguntungkan karena semalam ada 10 pemain yang tidak enak badan, demam ya macem-macemlah. Ada Imam, Syarif, Baasith, Arga, ya hampir 10 pemain, dan buat kami ini sangat sulit. Pilihan pemain semakin sempit, tapi apapun yang terjadi, kami akan berjuang memaksimalkan peluang yang ada," ujar Seto Nurdiyantoro pada pre match press conference virtual, Rabu (29/12/2021).

Seperti diketahui, empat pemain PSIM yakni Sugeng Efendi, Hapidin, Yudha Alkanza serta Ilhamul Irhaz tak bisa tampil di laga semifinal lantaran mengalami cedera. Situasi tersebut diperparah dengan cederanya fullback kanan, Beny Wahyudi.

"Kemungkinan kecil (pemain yang cedera untuk tampil), kalaupun dari keempat pemain ini ada yang tampil itu berarti mukjizat. Sebelum lawan Rans kami kehilangan Sugeng, Hapidin, Yudha dan Ilham Irhaz, dan sekarang ditambah Beny dan beberapa pemain yang tidak fit," kata Seto.

"Memang kondisi tim saat ini tidak sebagus yang kami inginkan," tambahnya.

Tak banyak waktu memang yang dimiliki Laskar Mataram untuk mempersiapkan skuad terbaiknya menghadapi pertandingan ini. Namun begitu, Seto mencoba memaksimalkan waktu yang dimiliki untuk mencoba menjaga kebugaran fisik pemain.

"Tidak ada (persiapan) yang bersifat teknis," ujar dia.

Soal kekuatan calon lawan, Seto tak memungkiri Dewa United merupakan  tim yang cukup bagus. Bahkan pada pertemuan kedua tim sebelumnya, Dewa United cukup membuat Laskar Mataram kewalahan.

"Harapannya ada kemauan lebih dari pemain. Mudah-mudahan pertandingan ini menjadi tontonan yang menarik, enak dilihat, dan apapun hasilnya itu rencana yang terbaik dari Tuhan buat kami," kata Seto.

Sementara itu, full back PSIM Yogyakarta, Aditya Putra Dewa menegaskan siap 100 persen untuk tampil di pertandingan krusial ini.

"Kami dari pemain siap untuk pertandingan besok, apapun kondisi yang terjadi dengan tim, kami akan berupaya memberikan penampilan yang terbaik. Di pertandingan 8 besar kami sudah bertemu, mereka (Dewa United) tim yang baik, tapi apapun  itu kami akan berjuang," ujarnya.

"Kami mohon doa restu dari keluarga kami, orangtua kami. Dan kepada seluruh suporter PSIM Yogyakarta, mohon doanya semoga pertandingan besok kami bisa mendapatkan hasil yang terbaik," tambahnya.

Pemain PSIM Yogyakarta Hapidin meluapkan selebrasi seusai gol lawan Dewa United.
Pemain PSIM Yogyakarta Hapidin meluapkan selebrasi seusai gol lawan Dewa United. (DOK.PSIM OFFICIAL)

Dalam kesempatan yang sama, pelatih Dewa United, Kas Hartadi menilai absennya sejumlah pemain PSIM Yogyakarta bukan menjadi keuntungan bagi timnya. Ia pun mengaku akan mewaspadai seluruh pemain lawan.

Di samping itu, Kas Hartadi berpesan kepada anak asuhnya untuk melupakan kekalahan di laga semifinal kontra Persis Solo, dan mengalihkan fokus menghadapi PSIM Yogyakarta.

"Semua pemain PSIM saya anggap bagus semua. Semua pemain saya waspadai, meskipun ada beberapa yang tidak bisa diturunkan," ujar Kas.

"Harapannya pertandingan ini berjalan lancar, tidak ada halangan, dan enak ditonton," pungkasnya.

(TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved