Gunung Api Purba Wediombo
Mengagumkan ! Inilah Proses Terbentuknya Gunung Api Purba di Kawasan Pantai Wediombo
Gunung Api Purba Wediombo diperkirakan muncul dan terbentuk sejak masa Miosen Tengah, rentang masa antara 23 juta hingga 5 juta tahun lalu.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Di dalam struktur melingkar tersebut terdapat batuan terobosan Gunung Batur.
Pola pengaliran yang berkembang mengikuti bentuk struktur melingkar, yaitu radial– sub radial.
Di samping batuan terobosan Gunung Batur terdapat beberapa retas yang telah mengalami alterasi hidrotermal dan memperlihatkan adanya proses mineralisasi.

Sementara itu, bagian lereng luar disusun oleh aliran lava dan batuan fragmental yang membentuk kemiringan lapisan batuan berkisar 22–25o dengan pola memusat.
Secara petrologis batuan terobosan Gunung Batur berwarna kelabu terang – gelap, tekstur porfiritik hipokristalin, dengan fenokris berukuran 1,2 - 2,2 mm, subhedral - euhedral, berstruktur vesikular halus.

Dr Surono dan rekan-rekan (1992) menyatakan daerah Wediombo umumnya ditempati batuan klastika gunung api, yang terdiri atas aglomerat bersisipan batupasir tuf, dan batupasir kasar yang termasuk kedalam Formasi Wuni.
Analisis bentang alam di Wediombo menghasilkan ada lima satuan bentang alam di Kawasan ini. (1) bentang alam laut; (2) bentang alam bukit intrusi; (3) bentang alam pantai lava; (4) bentang alam bergelombang breksi; dan (5) bentang alam karst.
Di bagian puncak Gunung Batur berkembang kekar kolom. Kelerengan satuan ini berkisar dari 20-75 %, dan beda tinggi antara 25-200 meter.

Ahli geo vulkanologi Dr Ir Surono (1992) menyebutkan intrusi diorit ini merupakan bagian penyusun Formasi Wuni.
Satuan bentang alam bukit intrusi ini dilingkupi oleh material gunung api pejal dan fragmental yang membentuk satuan bentang alam bergelombang breksi.
Kenampakan morfologinya memperlihatkan setengah melingkar yang membelok ke arah Gunung Manjung, membentuk Teluk Wediombo.
Itulah pusat fasies gunung api purba Batur dan Wediombo, yang jejaknya bisa dikenali dari magma beku atau lava yang menghampar di sebagian lantai pantai.(TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga)