Berita Kota Yogya Hari Ini
Pemkot Yogya Borong Penghargaan di Riset Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021
Pemkot Yogyakarta menyabet lima penghargaan, dari sembilan kategori dalam Riset Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyabet lima penghargaan, dari sembilan kategori dalam Riset Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021 (RTDI & RKCI 2021) yang dilangsungkan oleh Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) ITB.
Sekretaris Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Suciati Sah mengatakan, kelima penghargaan meliputi, kota menuju cerdas, kota dengan masyarakat cerdas, kota dengan mobilitas cerdas, kota tangguh (resilience city), dan kota dengan energi cerdas.
"Jadi, Kota Yogyakarta meraih lima penghargaan itu, pada kelompok kota sedang, bersama beberapa daerah. Antara lain, Surakarta, Pekanbaru, Malang, Denpasar, Sukabumi, hingga Balikpapan," katanya, Selasa (28/12/2021).
Ia mengatakan, proses Riset Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021, diawali dengan rangkaian asesmen sesuai tata kala tahapannya.
Baca juga: 77 Pejabat Pemkot Yogya Dilantik, Termasuk Kepala BKPSDM dan Disdukcapil
Mulai dari pengisian kuisioner, penyajian data di sembilan kategori, kemudian berlanjut di paparan, klarifikasi, dan penilaian.
"Pada bulan November kemarin kita paparkan, sekaligus klarifikasi terkait data-data yang kita sajikan. Lalu, tim dari penyelenggara melakukan penilaian," ujarnya.
Suci pun memastikan, lima penghargaan yang diraih Kota Yogyakarta tersebut, benar-benar menggambarkan kondisi riil wilayahnya, yang memang siap menuju transformasi digital.
Terlebih, data-data yang disajikan pada proses asesmen berasal dari instansi-instansi terkait.
"Kemarin waktu proses pengisian itu kita libatkan berbagai OPD (organisasi perangkat daerah) yang punya tupoksi di masing-masing kategori. Saat paparan pun mereka kita hadirkan langsung, ya, setiap OPD," terangnya.
"Sehingga, data yang kami himpun, sebagai leading sector, memang riil sesuai kondisi di lapangan itu, karena datanya dari OPD yang menangani," tambah Suci. ( Tribunjogja.com )