Pererat Silaturahmi, Alumni SMAN 6 Yogyakarta Gelar Reuni Lintas Angkatan
Alumni SMAN 6 Yogyakarta menggelar reuni lintas angkatan bertajuk Nyedulur Akur Tanpa Diukur pada Minggu, (26/12/2021).
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Alumni SMAN 6 Yogyakarta menggelar reuni lintas angkatan bertajuk Nyedulur Akur Tanpa Diukur pada Minggu, (26/12/2021).
Perhelatan yang diprakarsai oleh alumni SMAN 6 tahun 1992 tersebut digelar dengan mengkombinasikan antara pertemuan secara daring dan luring.
Dalam kegiatan tersebut, tokoh politisi Indonesia, Purnawirawan Inspektur Jenderal Polisi Sidarto Danusubroto berkesempatan memberikan sambutan secara virtual.
Seperti diketahui, Sidarto merupakan alumnus SMAN 6 tahun 1955 dan kini menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2015 lalu.
Dalam sambutannya, Sudarto memberi ucapan selamat dan mengungkapkan rasa bangganya kepada alumni angkatan 1992 yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan reuni kali ini.
"Saya sangat bangga kepada adik-adik angkatan 92 semuanya yang banyak sekali berkarya," terangnya.
Dia mengatakan, saat ini Indonesia masih mengalami masa pandemi Covid-19.
Karenanya, Sudarto mengajak seluruh keluarga besar dan alumni SMAN 6 Yogyakarta untuk bersama-sama berkontribusi dalam upaya penanganan Covid-19.
Salah satu caranya dengan mendukung program vaksinasi nasional sehingga kekebalan kelompok terhadap virus korona dapat segera terbentuk.
Alumni juga dapat membuat gerakan solidaritas untuk mendukung upaya penanganan pandemi. Dia pun siap memberikan dukungan jika gerakan itu benar-benar terealisasi.
"Kita harus kawal terus karena ada varian Omicron yang berkembang di Amerika dan Eropa. Tapi kita di sini penularan masih bisa dikendalikan dengan baik," paparnya.
"Jadi saya ajak semua alumni untuk bersama-sama ikut serta mengatasi pandemi," sambungnya.
Lebih jauh, Mantan Ketua MPR RI ini juga berpesan agar para alumni dapat selalu menjunjung tinggi budaya bangsa dan mewaspadai masuknya paham radikal yang dapat mengancam persatuan bangsa.
"Ideologi Pancasila yang pro Kebhinekaan baik suku, agama adat, dan budaya ini harus kita pertahankan sampai kapan pun. Virus radikalisme yang masuk di kalangan masyarakat harus diwaspadai. Negara kita bertahan 75 tahun karena berdasar pada Pancasila yang menaungi kehidupan bangsa," bebernya.
Lebih jauh, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga merupakan alumnus SMAN 6 Tahun 1965 juga berkesempatan memberikan sambutan.
