Indonesia Pilih Rafale dan F-15EX Daripada Sukhoi, Pengamat : Pilihan Masuk Akal
ndonesia tampaknya bakal memilih pesawat tempur dari Dassault Rafale yang diproduksi Dassault Aviation Perancis dan F-15EX buatan Boeing, AS
"Apa pun yang kita pilih tetap harus memperhatikan dan mempertimbangkan aspek investasi, transfer teknologi dan dampaknya bagi pengembangan industri pertahanan dalam negeri," terang Fahmi.
Ia mengatakan bahwa transfer teknologi sangat penting dan krusial.
Hal ini juga sebagaimana amanah Undang-Undang Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
"Transfer teknologi di dalamnya, adalah amanat UU Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Juga merupakan salah satu cara mewujudkan visi Presiden dalam rangka mengubah belanja sektor pertahanan menjadi investasi," kata Fahmi.
Akuisisi 36 unit Rafale dan 8 unit F-15EX
Adapun pilihan pembelian Rafale dan F-15EX ini mengerucut saat Rapat Pimpinan TNI AU 2021, awal Februari. Saat itu, diketahui Indonesia akan mengakuisisi 36 unit Rafale dan 8 unit F-15EX.
"Ini sudah mengerucut tetapi memang belum diputuskan. Tetapi pilihan dua, mengercut. Pertama adalah kita dapat Rafale, kedua adalah F-15 EX," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Di sisi lain, dengan terpilihnya Rafale dan F-15EX, Indonesia dengan "berat hati" akhirnya meninggalkan rencana pembelian Sukhoi Su-35 buatan Rusia.
"Mengenai Sukhoi 35 dengan berat hati ya kita harus sudah meninggalkan perencanaan itu," katanya. (*)
==
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teka-teki Alasan Indonesia Pilih Jet Tempur Rafale dan F-15EX Ketimbang Su-35"