Selaras Rencana dan Strategi Kampus, UMY Yakini MBKM Bisa Jadi Akselerator
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menandaskan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digulirkan Kementerian Pendidikan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menandaskan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, selaras dengan rencana, serta strategi kampus.
Wakil Rektor UMY Bidang Akademik, Sukamta mengatakan, dengan adanya keselarasan tersebut, maka pihaknya pun tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan program MBKM di lingkungan kampus. Pasalnya, beberapa poin yang tercantum, bahkan telah ditempuh sejak jauh hari.
"Secara substansional, UMY sudah menerapkan konsep MBKM sejak 2017 lalu. Artinya, beberapa program memang selaras dengan MBKM yang di-launching Mas Menteri (Nadiem Makarim)," katanya, di sela pelaksanaan riset dampak MBKM di Kota Yogyakarta, Jumat (24/12/21).
Baca juga: Pantau Mobilitas Wisatawan Selama Nataru, Pemkot Yogyakarta Aktifkan Posko Gumaton
Sejumlah program yang disebutnya selaras MBKM antara lain, exchange student baik di dalam, maupun luar negeri. Kemudian, memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk beraktivitas di luar lingkup kampus. Menurutnya, hal itu, sudah menjadi 'menu' yang wajib ditawarkan.
"Begitu juga dengan dosesn, untuk beraktivitas di luar kampus. Dosen teknik masuk industri, lalu yang sosial masuk pemerintahan, sebagai tenaga, atau staf ahli. Ini kan bagian dari memberi kebebasan bagi civitas akademika, untuk memaksimalkan potensinya," tandasnya.
"Jadi, kami merasa MBKM ini, kedepannya bisa semacam mengakselerasi, ya, karena dampaknya cukup bagus, dan selaras dengan tujuan UMY, sebagai global research university," tambah Sukamta.
Baca juga: Antisipasi Sebaran Covid-19 Saat Ibadah Natal, Kemenag Batasi Kapasitas Gereja 50 Persen
Lebih lanjut, lewat pelaksanaan FGD bertajuk riset dampak MBKM ini, ia berharap, sanggup mengukur seberapa jauh efektivitas program ini di lingkungan kampus. Sehingga, pihaknya pun dapat memberikan rekomendasi yang tepat bagi perguruan tinggi, maupun Kemendikbud Ristek.
"Selain itu, kita juga harus merencanakan program riset dan pengabdian, selaras dampak program MBKM. Karena ada pendanaan dari Kemendikbud Ristek, yang dibelanjakan untuk tujuh kegiatan. Yakni, tiga riset, dan empat pengabdian masyarakat," pungkas Wakil Rektor UMY. (aka)