INTER MILAN: Bisakah Simone Inzaghi Jadi Pelatih ke-4 Peraih Scudetto di Musim Pertama?

TRIBUNJOGJA.COM - Simone Inzaghi berpeluang menjadi pelatih keempat Inter Milan yang memenangkan Scudetto di musim pertamanya.

Pelatih berusia 45 tahun itu dapat menyusul Alfredo Foni, Giovanni Invernizzi, dan Jose Mourinho jika dia ingin berhasil mempersembahkan gelar Serie A.

Baca juga: INTER MILAN: Performa Meroket Nerazzurri, dari Tertinggal 10 Poin hingga Puncaki Liga Italia

Banyak pelatih hebat telah meninggalkan Inter Milan setelah memenangkan Scudetto Liga Italia bersama Nerazzurri.

Yang terakhir, Antonio Conte musim lalu telah menempatkan dirinya sama dengan Giovanni Trapattoni, Helenio Herrera, dan Roberto Mancini.

Namun, satu-satunya pelatih Inter Milan yang langsung merebut Scudetto di musim pertama adalah Foni di musim 1953-1954, Invernizzi di musim 1970-1971, dan Mourinho di musim 2008-2009.

Dan saat ini, Inzaghi sedang dalam perjalanan untuk melakukan capaian yang sama dengan ketiga pelatih pendahulu Nerazzurri.

Hingga pekan ke-18, Inter Milan unggul empat poin di puncak klasemen Liga Italia Serie A, yang menyisakan setengah musim lagi.

Baca juga: Akankah INTER MILAN Lepas Edin Dzeko ke Newcastle United?

Mantan striker legendaris Inter Milan Sandro Mazzola percaya bahwa Simone Inzaghi dapat memimpin Nerazzurri meraih Scudetto di musim pertamanya sebagai pelatih.

Berbicara kepada Gazzetta dello Sport, Mazzola memuji pekerjaan Inzaghi sejauh ini dan menempatkan karyanya dalam konteks sejarah.

Inzaghi bergabung dengan Inter Milan dari Lazio dan mengetahui bahwa tekanan akan ada padanya tidak hanya untuk mengulangi prestasi memenangkan Scudetto dari musim lalu, tetapi juga untuk memenuhi standar sejarah di klub.

Namun sejauh ini, pelatih berusia 45 tahun itu sepertinya telah melakukan pekerjaan dengan baik untuk memandu klub mempertahankan gelar juara Serie A.

“Kita harus mempertimbangkan bahwa Giovanni Trapattoni harus menunggu hingga musim ketiganya di Inter Milan untuk memenangkan Scudetto yang memecahkan rekor,” katanya.

Baca juga: Klasemen Serie A Liga Italia Paruh Musim: AC Milan Gagal Kejar Inter Milan

“Dan bahwa pemenang Piala Dunia Marcello Lippi tidak pernah memenangkannya di Inter Milan,” ujarnya.

“Tapi Simone (Inzaghi) benar-benar bagus dan bisa (meraih gelar Scudetto Liga Italia),” lanjutnya.

“Saya menyukainya, dia memiliki tim yang memainkan sepak bola yang bagus.”

Kedalaman skuad

Mantan striker itu juga menjelaskan bahwa saat ini Inter Milan memilki kedalaman skuad yang baik untuk menyelesaikan musim Serie A dan Liga Champions.

“Tentu saja, kami memiliki pemain yang sangat bagus di setiap posisi, ini harus ditekankan. Tapi Inzaghi segera beradaptasi,” ujarnya.

Selain itu, ia juga memuji upaya Inzaghi yang berhasil membesut pasukannya hingga mampu menunjukkan penampilan terbaiknya.

Baca juga: INTER MILAN: Tim Terbaik dalam 2 Dekade Terakhir dan Peluang Melawan Liverpool

“Dia membuat pilihan yang cepat dan menentukan, dia mampu mengembalikan mereka yang sedikit menurun ke bentuk. Bravo, kerja bagus, Simone sudah mengikuti jejak para pemain hebat.”

Mazzola juga berbicara tentang kemenangan Scudetto comeback Nerazzurri selama musim 1970-71.

“Selama seminggu (pelatih saat itu Givoanni Invernizzi) berbicara kepada kami masing-masing mengatakan bahwa Milan dapat ditangkap.”

“Kemudian dia mengatakan sebaliknya kepada orang-orang yang dia kenal dekat dengan kami, mengatakan, 'Saya ingin membawa orang-orang ke sana tetapi rival sekota lebih unggul dari kami,'” lanjutnya.

“Kami bereaksi keras dan melakukan 23 pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan,” katanya.

“Berkat itu kami kembali dari keunggulan tujuh poin Milan, memenangkan Scudetto empat poin dari mereka, sebuah usaha besar.”

Sementara itu ia juga mengomentari Jose Mourinho yang berhasil memenangkan Scudetto di musim pertamanya bersama Nerazzurri sejak Invernizzi.

Baca juga: INTER MILAN: Pengakuan Pelatih-pelatih Liga Italia tentang Nerazzurri Saat Ini

“Yah, jika kita berbicara tentang Scudetto, ya. Tapi Gigi Simoni membawa kami ke puncak Eropa di musim pertamanya dengan kemenangan 3-0 atas Lazio di final Piala UEFA 1998 di Parc des Princes.”

“Saya mendorong Massimo Moratti untuk menempatkan Gigi di bangku cadangan di sini," dia menambahkan.

“Saya adalah direktur yang bertanggung jawab atas masalah teknis.”

“Massimo, saya ingat, ingin mencarikan kami pelatih kelas dunia karena kami telah mendatangkan Ronaldo Phenomeno, dia meminta gaya permainan yang pantas untuknya,” kenangnya.