Wisata Jogja

5 Jejak Gunung Api Purba di Yogyakarta, yang Merekam Proses Terbentuknya Pulau Jawa

Di Yogyakarta setidaknya ada 5 tempat jejak gunung api purba. Semisal di Nglanggeran, Godean, Berbah, Parangtritis, serta di hulu Kali Boyong, Merapi.

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga
Gugusan perbukitan di Godean dan Seyegan yang merupakan formasi batuan Gunung Api purba 

Di atas Formasi Nanggulan diendapkan Formasi Kebobutak (Tmok), yang tersusun breksi andesit, tuf, tuf lapili, aglomerat dan sisipan aliran lava andesit dan berumur Oligo-Miosen.

Kedua satuan batuan tersebut kemudian diterobos diorit (dr) dan andesit (a), yang berumur Miosen Bawah.

Lebih ke selatan dari Godean, yakni di daerah Kabupaten Bantul, terdapat Formasi Sentolo (Tmps), yang terdiri atas batugamping dan batupasir napalan berumur Miosen–Pliosen.

Volkanisme Kuarter di daerah Yogyakarta membentuk Gunung Merapi, yang materialnya dibagi menjadi Endapan Gunung api Merapi Tua (Qmo) dan Endapan Gunung api Merapi Muda (Qmi).

Hanya Endapan Gunung Merapi Muda yang sampai di daerah Godean dan Bantul. Mengacu tatanan geologi ini, batuan di daerah Godean dan sekitarnya dibagi menjadi dua kelompok utama.

Pertama, batuan berumur Tersier dan endapan Merapi, yang berumur Kuarter. Periode Tersier ini secara geologis umur pembentukannya maksimal 60 juta tahun lalu.

Berdasarkan hasil penelitian, batuan Tersier di Godean dihasilkan kegiatan gunung api purba setempat, yang dinamakan Gunung Api Purba Godean.

Baca juga: Gugusan Bukit di Godean-Seyegan Ini Ternyata Gunung Api Purba Berusia Puluhan Juta Tahun!

2. Gunung Api Purba Berbah

Pengunjung tengah menikmati pesona Lava Bantal, Berbah, Sleman, Minggu (22/2/2015)
Pengunjung tengah menikmati pesona Lava Bantal, Berbah, Sleman, Minggu (22/2/2015) (Tribun Jogja/ Angga Purnama)

Jejak gunung api purba di wilayah Berbah dapat Anda saksikan di obyek wisata Lava Bantal.

Formasi bebatuan itu merupakan struktur lava bantal yang tercipta dari endapan magmatik akibat aktivitas geologi.

Batuan itu merupakan lava bantal yang diperkirakan berusia 56 – 3,8 juta tahun.

Hasil itu diperoleh dari analisis radiometri dengan menggunakan metode kalium – argon.

“Bahkan usianya lebih tua dibandingan gugusan bukit purba di selatan, sebagaimana yang ada dalam formasi Nglangeran,” kata ahli geologi dari Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Saptono Budi Samudra, dalam wawancara dengan Tribun Jogja pada 2012 lalu.

Menurutnya, keberadaan lava bantal menjadi bukti bahwa di wilayah dimana lava bantal ditemukan maupun di wilayah pulau jawa secara keseluruhan, dulunya merupakan kawasan laut yang sangat dalam.

Lantaran pembentukan batuan seperti lava bantal ini memang hanya bisa terjadi di bawah air yang sangat dalam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved