Umbul Bebeng di Klangon Sleman Kembali Tertimbun Material Banjir Lahar Gunung Merapi
Umbul Bebeng di wilayah Klangon, perbatasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) kembali tertimbun material banjir lahar hujan Gunung Merapi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Umbul Bebeng di wilayah Klangon, perbatasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) kembali tertimbun material banjir lahar hujan Gunung Merapi, pada Jumat (17/12/2021) petang.
Akibatnya, warga Glagaharjo, Cangkringan, yang selama ini mengandalkan suplai mata air dari Kali Bebeng itu, harus lebih bersabar karena air belum bisa tersambung ke rumah.
Hingga saat ini, masih membutuhkan bantuan dropping air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, umbul Bebeng tertimbun material lahar hujan gunung Merapi dua kali.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 18 Desember 2021: Keluarkan Guguran Lava Pijar 4 Kali 1,8 Km ke Barat Daya
Pertama, terjadi pada awal Desember. Timbunan cukup banyak yang kemudian status tanggap darurat ditetapkan dua pekan, untuk memulihkan dampak akibat banjir lahar hujan.
Hingga tanggal 15 Desember, pencarian menggunakan alat berat, bak utama Umbul Bebeng belum ditemukan. Baru menemukan bak penyangga.
"Bak penyangga sudah keluar airnya. Tapi kita ingin mencari bak utama agar mendapatkan debit air yang tinggi. Tapi kita sudah bermain resiko. Kemarin, diperkirakan sudah tinggal beberapa meter lagi, tapi ketimbun (lahar hujan) lagi," kata Makwan, Sabtu (18/12/2021).
Beruntung, pipa jaringan air yang mengalir ke pemukiman warga belum dipasang. Sebab, jika telah terpasang kemungkinan besar akan hanyut atau rusak.
Makwan mengatakan, kondisi Umbul di Kali Bebeng saat ini tertimbun material lagi.
Pihaknya telah mengusulkan ke Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, agar status tanggap darurat bencana lahar hujan diperpanjang 10 hari ke depan.
Waktu yang ada, akan digunakan untuk mencari bak utama ataupun bak penyangga dengan mengeruk material timbunan menggunakan tiga alat berat.
Makwan menyadari sepenuhnya bahwa pemulihan umbul Bebeng penuh dengan risiko.
Sebab, hujan di akhir tahun intensitasnya semakin meningkat. Ditambah, lokasi Umbul hanya berada 2,5 - 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi yang saat ini statusnya siaga level 3.
"Kami sudah bermain resiko, karena intensitas hujan akhir tahun ini semakin meningkat. Mudah-mudahan ketemu. Nanti, begitu dapat tuk-nya, langsung kita sambung dengan pipa, sehingga air mengalir dan tidak dropping lagi," katanya.
Baca juga: Saksofonis Ayom Satria Rilis Mini Album 21, Curahkan Emosi dan Pesan Lewat Musik Instrumental
Selain di Umbul Bebeng, lahar hujan Gunung Merapi yang menerjang pada 1 Desember lalu juga merusak jaringan air bersih di Umbul Kemaduhan dan Umbul Wadon di Kalikuning.