Retribusi Naik Tajam, Pedagang Pasar Sidoharjo Klaten Sampaikan Protes Lewat Karton dan Karung Bekas
Sejumlah Pedagang kios dan los di Pasar Sidoharjo, Bayat, Klaten, Jawa Tengah ramai-ramai menolak kenaikan retribusi pasar yang dinilai memberatkan
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sejumlah Pedagang kios dan los di Pasar Sidoharjo, Bayat, Klaten, Jawa Tengah ramai-ramai menolak kenaikan retribusi pasar yang dinilai memberatkan pedagang.
Para pedagang kemudian melancarkan aksi protes dengan membentangkan spanduk yang terbuat dari karton dan karung bekas.
Beberapa karton dan karung diantaranya ditulis, turunkan retribusi yang memberatkan pedagang, kami menolak dan keberatan dengan kenaikan retribusi hingga turunkan tipe pasar dan retribusi kios dan los.
Baca juga: Rakerda PAN Kota Yogyakarta, Tegaskan Usung Heroe Poerwadi di Pilkada 2024
Pantauan TribunJogja.com di lokasi, aksi tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 hingga 10.30 di kompleks pasar itu.
Para pedagang meneriakan penolakan rencana kenaikan retribusi pasar yang dinilai naiknya terlalu signifikan pada Januari 2022 mendatang.
Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Sidoharjo, Sugiyem, menyebut kenaikan retribusi sudah diberitahukan oleh pengelola pasar ke pedagang sejak satu bulan terakhir.
"Pemberitahuannya sudah satu bulan ini kalau tidak salah. Tapi itu belum diterapkan kenaikan retribusi itu," ucapnya saat diwawancara awak media di sela-sela aksi itu.
Ia mengatakan, kenaikan retribusi pasar tersebut bakal diberlakukan secara efektif mulai 1 Januari 2022.
"Untuk saat ini belum berlaku, rencana mulai Januari tahun depan berlakunya. Kami menolak kerena itu berat," jelasnya.
Ia menyebut, saat ini biaya retribusi yang dibebankan kepada pedagang sekitar Rp 100 ribu per bulannya.
Pada tahun 2022, retribusi pasar naik hingga sekitar Rp 300 ribu per bulannya.
"Naiknya sangat tajam dan itu sangat memberatkan bagi kami. Apalagi ekonomi saat ini masih lesu dan cenderung sepi," katanya.
Ia juga menyebut jika jumlah pedagang di Pasar Sidoharjo itu berjumlah sekitar 200 pedagang yang terdiri dari pedagang kios dan los.
Sementara, seorang pedagang makanan ringan di pasar itu, Tuti Fathuljanah (40) mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan kenaikan retribusi pasar jika kenaikannya masih ditahap wajar.
"Ini naiknya cukup tinggi, saya menolak karena pasar ini aktifnya cuma pagi hari sekitar 06.30 sampai sekitar jam 10.00," katanya.