Erupsi Gunung Merapi
Gunung Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 2 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi meluncurkan 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 Km ke arah barat daya pada Sabtu (11/12/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi meluncurkan 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 Km ke arah barat daya pada Sabtu (11/12/2021).
Aktifitas luncuran lava pijar tersebut terjadi selama periode pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan oleh pihaknya, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18-21 °C, kelembaban udara 72-99 %, dan tekanan udara 654-717 mmHg.
“Visual gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah,” katanya.
Sementara untuk aktifitas gempa, BPPTKG mencatat gempa guguran sebanyak 42 kali dengan amplitudo 3-30 mm berdurasi 38-204 detik.
Hybrid/Fase Banyak terjadi sebanyak 47 kali dengan amplitudo 3-25 mm, S-P 0,5-0,8 detik berdurasi 5-7 detik.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi Sabtu Pagi Ini, Luncurkan 13 Kali Guguran Lava Pijar, Volume Kubah 3 Juta Kubik
Vulkanik dangkal terjadi sebanyak 8 kali dengan amplitudo 22-80 mm berdurasi 7-13 detik.
“Status Gunung Merapi saat ini masih berada di Level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Tribunjogja)