Ayat Alquran yang Berisi Firman Allah SWT agar Umat Manusia Berdoa kepada-NYA
Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TribunJogja - Doa adalah suatu bagian dari ibadah. Didalam Al-Quran disebutkan, Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk berdoa kepada-Nya agar dikabulkan.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." - Q.S. Al-Mu'min [40]: 60
Lantas bagaimana seorang mukmin ketika berdo’a :
Pertama, ia lebih yakin dengan apa yang telah Allah tetapkan daripada apa yang diusahakan oleh tangannya sendiri.
Ketika doa yang kita panjatkan seakan belum terjawab oleh Allah SWT, artinya masih terdapat ruang pengetahuan yang kosong yang harus kita isi.
Doa bukan hanya terkait dengan masalah duniawi, namun juga termasuk ke dalam hal spiritual. Misalkan, kita berdoa agar diterima taubatnya dan dibersihkan dari segala dosa.
Hakikatnya setiap doa yang kita panjatakan merupakan sebuah refleksi dari suatu objek yang telah Allah siapkan.
Tidak serta merta terkait dengan suatu keinginan di dalam hati, kecuali telah ada objeknya.
Tanpa suatu objek yang telah ditetapkan Allah, maka seseorang pada dasarnya tidak akan punya keinginan untuk berdoa.
Seperti ketika kita menginginkan sebuah makanan, maka tentu karena baunya sudah tercium dari jauh.
Hanya saja manusia sering terperosok kedalam ketidak sabaran dan waham (kesalahan pemikiran) tentang dirinya sendiri.
Seperti ketika seorang sahabat meminta kepada Rasulullah saw. agar berjodoh dengan seorang perempuan; maka jawaban Rasulullah SAW adalah: Sekalipun dirinya dan seluruh malaikat memanjatkan doa maka bila itu bukan haknya dan tidak tertulis di Lauh Mahfudz pasti tidak akan terlaksana.
Keinginannya untuk memiliki jodoh adalah sebuah isyarat akan objek yang telah Allah sediakan, tetapi keinginannya akan perempuan tertentu adalah karena syahwat dan wahamnya yang masih belum surut.
Doa membutuhkan pengenalan (ma'rifah) akan Allah dan akan diri sendiri. Allah yang lebih tahu apa yang terbaik bagi makhluknya, lebih dari seorang ibu mengetahui kebutuhan bayinya.