Update Beirta Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 9 Desember 2021, Guguran Lava Meluncur 4 Kali ke Barat Daya Pagi Ini

Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 Km, Kamis (9/12/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
dok BPPTKG
Tangkapan visual Gunung Merapi Kamis 7 Oktober 2021 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 Km, Kamis (9/12/2021).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama enam jam, mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan secara meteorologi cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah barat.

Baca juga: BPBD Magelang Imbau Masyarakat Siaga Gunung Merapi

Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 76-93 %, dan tekanan udara 837-873 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-300 m di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 35 kali dengan amplitudo 3-16 mm berdurasi 53-151 detik.

Hembusan terjadi 1 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 18 detik. Tektonik jauh berjumlah 1 kali dengan amplitudo 7 mm, S-P 9 detik dan durasi 59 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” ujarnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi bahaya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Update Terkini Gunung Merapi : Luncurkan 11 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya Sejauh 1500 Meter

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” katanya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved