Berita Bantul Hari Ini

Update Kasus Pemuda yang Jual Perabotan Rumah, Bupati Bantul Berharap Sang Ibu Cabut Laporan

Kalau ada perubahan yang signifikan dari sang anak, maka BUpati Bantul berharap Paliyem untuk mencabut laporannya. 

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengunjungi rumah Paliyem 

TRIBUNJOGJA,COM - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengunjungi rumah ibu Paliyem pada Selasa (7/12/2021).

Paliyem merupakan ibu dari tersangka DRS, yang telah menjual seluruh perabotan rumah, termasuk pintu dan genting rumah demi kekasihnya.

Saat ini DRS tengah mendekam di sel tahanan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. 

Bupati mengatakan dirinya berkunjung untuk mengelaborasi pandangan ibu Paliyem terkait kasus hukum anaknya.

Paliyem berpendapat, dengan melaporkan anaknya kepada pihak kepolisian maka anaknya dapat berubah menjadi lebih baik.

Baca juga: Bupati Bantul Akan Kirim Alat Masak & Tempat Tidur bagi Ibu Pemuda yang Jual Perabot Ortu demi Pacar

Meskipun saat ini Paliyen sudah memaafkan anaknya, namun ia ingin proses hukum tetap berjalan.

Menanggapi hal tersebut, Bupati mengatakan akan mencoba mengikuti alur proses hukum yang sedang berjalan. 

"Kita coba ikuti dulu seperti apa perjalanan hukumnya sembari melihat perkembangan psikologi si anak bagaimana, kemudian sikapnya ini berubah atau tidak," ujarnya. 

Kalau yakin ada perubahan yang signifikan, maka ia berharap Paliyem untuk mencabut laporannya. 

"Jarang kan ada orangtua menuntut secara hukum anaknya, hubungan orangtua dan anaknya itu selamanya, dan itu tidak boleh putus," imbuhnya. 

Adapun tujuan kedatangan Bupati saat itu tak hanya membahas tentang kasus yang menimpa Paliyem dan anaknya, di sana Bupati juga melakukan asesmen kebutuhan hidup Paliyem. 

Baca juga: Pengakuan Pemuda di Bantul yang Jual Perabotan Rumah Orang Tua demi Memberi Hadiah Pacarnya

Dari hasil asesmen tersebut, Paliyem tidak termasuk dalam data terpadu kesejahteraan rakyat karena tidak termasuk dalam kategori miskin.

Hal ini dilihat dari bentuk rumahnya.

Namun demikian, semenjak suaminya meninggal Paliyem tidak memiliki pendapatan tetap. 

"Setelah asesmen, ada beberapa kebutuhan untuk hidup layak terpenuhi dulu seperti alat masak, alat makan, tempat tidur yang akan saya upayakan. Sedangkan perbaikan genting sudah dilakukan pihak Kalurahan dan ke depan akan diupayakan mendapatkan jaminan sosial,"  urainya. 

Adapun selain berkunjung ke rumah Paliyem, Bupati juga berkesempatan ke rumah Siti Fatimah di Miri Wetan, Pandowoharjo, Sewon.

Fatimah merupakan warga yang mengalami permasalahan pada saluran pembuangan yang mengharuskan dirinya melakukan pembuatan lubang di bagian perut dan pemasangan kantong kolostomi.

Keadaan itu sudah dilaluinya sejak tahun 2014 lalu.

Baca juga: Pesan untuk Sang Pacar dari Pemuda Asal Bantul yang Jual Perabotan Rumah Ortunya

Selama ini Fatimah tinggal bersama adiknya karena sang suami telah meninggal.

Sementara anak-anaknya berada di luar daerah.

Fatimah merasa kesulitan karena besarnya biaya untuk mengganti kantong kolostomi.

Dalam sehari ia bisa mengganti tiga kantong seharga Rp 50 ribu per kantong.

Dalam asesmen yang dilakukan Bupati, pihaknya akan berkoordinasi dengan kalurahan dan Kapanewon.

Terlebih Kapanewon Sewon memiliki program inovasi Madu Manis yang merupakan upaya penanggulangan kemiskinan dengan melibatkan masyarakat secara langsung. 

"intinya, Bu Siti Fatimah tidak perlu repot-repot lagi karena nanti akan dicover melalui beberapa fasilitas yang ada di desa, pemerintah, juga Baznas dan masyarakat sekitar," tutupnya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved