Kepala BRIN Sebut Nuklir Tak Hanya untuk Masa Depan PLTN Tapi Juga Kepentingan Medis
Indonesia memiliki potensi sumber energi baru terbarukan di antaranya cahaya matahari, angin, air, bahkan uranium untuk pembangkit listrik tenaga
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
“Transisi energi ini merupakan peluang penggunaan tenaga nuklir untuk pembangkitan energi listrik menjadi semakin terbuka,” terang Lasman.
Hanya saja, menurutnya, pemanfaatan teknologi nuklir ini harus memperhatikan faktor keselamatan, keamanan, dan pemanfaatan tenaga nuklir yang hanya dan hanya untuk maksud damai (safeguards).
Gagasan ini didukung oleh Zaki Su’ud Departemen Fisika ITB. Ia menyatakan, semua potensi clean & safe energy di Indonesia harus dikembangkan secara optimal agar menjadi bagian dari ketahanan energi kita di masa depan.
Baca juga: Prof Budi Guntoro Dilantik Gantikan Mendiang Prof Gede Suparta Sebagai Dekan Fakultas Peternakan UGM
Lebih lanjut, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN Edy Giri Rachman Putra menegaskan, guna mewujudkan ketahanan energi, Indonesia perlu menyiapkan SDM yang menguasai teknologi nuklir.
“Untuk itulah, Poltek Nuklir BRIN berupaya meningkatkan kapasitas mahasiswanya sekaligus meningkatkan kompetensi baik mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikannya dengan beberapa skema yang sudah disiapkan,” ujar Edy.
Ia menambahkan, Poltek Nuklir Yogyakarta telah menerapkan program Nuclear Teaching Laboratory maupun Nuclear Teaching Industry yang merupakan link-and-match antara perguruan tinggi dengan lembaga riset maupun industri dalam kurikulum pembelajarannya, yang diharapkan mengakselerasi transfer knowledge and experience dalam penguasaan teknologi pembangkit listrik berbasis energi baru, termasuk energi nuklir. (Rls)