BIN Kejar Vaksinasi Dosis Pertama di Kulon Progo Capai Target 100 Persen Pada Desember 2021
Badan Intelijen Negara (BIN) mengupayakan target vaksinasi di Kulon Progo mencapai 100 persen pada Desember 2021. Pasalnya hingga awal bulan ini
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Intelijen Negara (BIN) mengupayakan target vaksinasi di Kulon Progo mencapai 100 persen pada Desember 2021.
Pasalnya hingga awal bulan ini, capaian vaksinasi dosis pertama masih kurang 13,9 persen dari target sasaran.
Koordinator Vaksinasi Door to Door BIN, Wury Atmaja mengatakan upaya percepatan salah satunya dilakukan dengan menggelar vaksinasi di Balai Desa Kalurahan Kanoman, Panjatan pada Kamis (2/11/2021) yang menyasar 200 orang untuk dosis kedua.
Baca juga: Pelaku Begal Payudara Mengaku Beraksi Tiap Akhir Pekan di 10 Lokasi Berbeda
Namun demikian, pihaknya masih tetap memberikan pelayanan dosis pertama dengan cara menyisir rumah-rumah penduduk yang belum ikut vaksinasi.
"Intinya kami ingin mendukung pemerintah dalam mencapai herd immunity dengan menjangkau masyarakat yang belum divaksin. Maka dari itu kami bekerjasama dengan pemerintah kalurahan dan puskesmas setempat," ucapnya disela vaksinasi, Kamis (2/12/2021).
Berdasarkan data vaksinasi di Kulon Progo per Rabu (1/12/2021) menyebutkan vaksinasi dosis pertama mencapai 86,1 persen atau 294.930 orang dari 340.720 target sasaran.
Kemudian dosis kedua mencapai 74,7 persen atau 255.919 orang dan dosis ketiga mencapai 133,37 persen atau 3.825 orang.
Wury mengaku untuk mencapai target 100 persen dosis pertama saat ini sangat sulit.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Fajar Gegana juga mengungkapkan hal yang sama.
Kesulitan mencapai target 100 persen akhir 2021 tak lain kendalanya mencari target sasaran. Terlebih untuk vaksinasi dosis pertama.
Baca juga: Muatan Truk Luber ke Jalan Yogya-Wonosari Patuk Gunungkidul, Lalin Macet di Kedua Arah
Sehingga untuk memastikan seluruh masyarakatnya sudah divaksin, pihaknya melakukan sinkronisasi data sasaran.
Apalagi di lapangan ditemui banyak sasaran yang tidak sesuai dengan kategorinya. Semisal kategori pelajar dimaksukkan ke umum.
"Sehingga sinkronisasi data ini cukup memakan waktu. Tapi juga bisa mengetahui masyarakat yang benar sudah divaksin dan belum divaksin itu terlihat," pungkasnya. (scp)